Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Cigede Bangun Residensial di Sentul

Kompas.com - 11/03/2009, 08:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tren permukiman kini bergerak ke arah timur Jakarta. Tak heran kini banyak pengembang yang mulai membidik pembangunan properti ke kawasan Jakarta Timur, terutama di daerah Sentul. Hal ini kian gencar dilakukan terutama sejak Tol Bogor Ring Road dikabarkan akan segera beroperasi.

Salah satu pengembang residensial yang juga menangkap peluang ini adalah Cigede Group. Mereka rencananya akan membangun beberapa proyek residensial di sana. Proyek tersebut adalah The Grand Sentul dengan lahan seluas 120 hektar. “Kami menyiapkan dana investasi untuk pengembangan residensial sekitar Rp 100 miliar,” kata Direktur Marketing dan Komersial Rendi Pangamanan, Selasa (10/3) di Jakarta.

Nah, pada 2009 ini Cigede mulai membangun tiga cluster sekaligus. Pertama adalah The Courtyard di lahan seluas 8 hektar dengan jumlah 217 unit. Kedua adalah The Holly dengan luas 6 hektar dengan total 320 unit. Ketiga adalah Prime Rose yang memiliki luas 10 hektar dengan jumlah 600 unit. “Untuk cluster The Rose baru akan kami kembangkan pada 2010,” ujarnya.

Baik perumahan The Courtyard dan The Holly baru akan dibangun pada April nanti. Mereka memperkirakan pembangunan perumahan tersebut bisa selesai pada April 2010. Guna keperluan itu, mereka menggelontorkan dana sekitar Rp 30 miliar.

The Holly sendiri baru dipasarkan pada pertengahan 2008 lalu, dan pengembang mengaku sejauh ini sudah menjual sekitar 100 unit alias 40 persen perumahan. Sementara itu, The Courtyard baru akan dipasarkan pada Maret ini. “Dan sejauh ini respons konsumen cukup bagus,” ujarnya.

Menurut Rendi, kedua proyek itu akan menyasar konsumen segmen menengah atas. Pasalnya, harga jual unitnya pun ditawarkan cukup bervariasi. The Holly mulai dipasarkan dari harga Rp 500 juta sampai dengan Rp 800 juta, sedangkan The Courtyard mulai dipasarkan dari harga Rp 250 juta sampai Rp 4 miliar.

Hanya, pengembang mengakui kalau penjualan perumahan sedang sepi akibat tingkat suku bunga KPR yang tidak kunjung turun. Nah, untuk mengantisipasi lesunya penjualan itu, pengembang pun memberikan subsidi bunga 3 persen sejak Januari 2009. Pemberian subsidi ini akan berlaku selama setahun. Dengan subsidi ini, tingkat suku bunga KPR BTN pun jadi lebih murah, yakni menjadi 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com