Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Ngambil KPR BTN? Syaratnya Tanam Pohon

Kompas.com - 27/11/2008, 20:05 WIB

JAKARTA, KAMIS - Kiranya kebijakan Bank Tabungan Negara atau BTN untuk menghijaukan lingkungan hidup berikut ini patut dicontoh. Pasalnya BTN bersama dengan  Departemen Kehutanan, Real Estat Indonesia (REI), dan Kementerian Perumahan Rakyat akan mewajibkan calon debitor kredit pemilikan rumah (KPR) BTN untuk menanam pohon ketika hendak melakukan akad kredit.

"Ini guna menumbuhkan budaya hijau di perumahan terutama perumahan BTN. Adanya kewajiban setiap akad kredit KPR BTN menanam satu pohon di rumahnya," kata Direktur BTN Iqbal Latanro di Jakarta, Kamis (27/11).

Menurut Iqbal, masing-masing pihak saling membantu dalam menjalankan program ini. REI berhubungan dengan pengembangan pembangunan proyek perumahan. "Kemudian yang jadi fasilitator penyediaan pohonnya adalah Dephut," kata Iqbal.

"Jadi nanti salah satu syarat dapatkan KPR yakni rumah ditanami pohon. Kalau kita lihat di lapangan tak ada pohon segera ditanami," tambah Iqbal.

Sedianya penandatanganan kerja sama antara BTN, REI, Dephut, dan Kementerian Negara Perumahan Rakyat akan dilakukan di Gedung Dephut Jakarta siang tadi namun karena Menhut MS Kaban dan Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Yusuf Asy'ari mendadak rapat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maka penandatanganan kerja sama ditunda.

"Tapi yang jelas program ini jalan terus," kata Kepala Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan, Eka Widodo Soegiri.

Menurut Eka, Dephut akan menyediakan bibit pohon yang akan ditanam di rumah warga yang mengajukan akad kredit ke BTN. "Bibit kami sediakan sesuai jumlah akad kredit BTN.  Informasinya akad kredit dalam setahun BTN mencapai 200 ribu. Artinya kami sediakan bibit pohon minimal 200 ribu pohon," katanya.

Namun bila pengajuan akad kredit dilakukan oleh calon debitor untuk RSS (rumah sangat sederhana) maka pilihannya harus menanam pohon di sekitar tempat tinggal penghuni RSS tersebut.  "Karena untuk tanam pohon di lahan RSS mungkin terbatas. Untuk ini solusinya dalam kawasan itu saja dikalkulasi pohon yang dan didata orang yang tinggal disitu.  Jadi berapa warga yang tinggal di kawasan itu sekian juga diberikan bibit pohon untuk ditanam," jelas Eka.

Ditanya wartawan jenis pohon apa yang akan dibagikan, Eka mengatakan kemungkinannya mahoni, tanjung, dan pohon lainnya yang cukup rindang dan berakar kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com