Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNB 118, "Megatall" Terakhir di Dunia?

Kompas.com - 26/02/2021, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konstruksi Burj Khalifa yang tuntas pada Tahun 2010 silam merupakan sejarah penting bagi peradaban manusia.

Burj Khalifa menjadi penanda bangunan layak huni yang memiliki ketinggian lebih dari 600 meter.

Tingginya yang mencapai 828 meter ini dinobatkan sebagai pencakar langit kategori "megatall" pertama di dunia

Dengan demikian, kehadiran Burj Khalifa membuat banyak orang tersadar kalau saat ini kita tengah berada di era "megatall".

Dari sekian banyak pencakar langit yang diajukan sebagai megatall dan dijadwalkan rampung tahun lalu, banyak di antaranya mandek di tengah jalan.

Sebut saja, Jeddah Tower di Arab Saudi yang dibangun Tahun 2013 yang ditargetkan selesai pembangunannya pada Tahun 2020.

Baca juga: Belum Tertandingi, Burj Khalifa Masih Gedung Tertinggi di Jagat Raya

Namun, sejak Tahun 2018, konstruksi pencakar langit setinggi 668 meter ini dihentikan dan belum diketahui secara pasti kapan akan dilanjutkan kembali.

Meski begitu, masih ada secercah harapan bahwa ada satu megatall yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

Pencakar langit itu bernama PNB 118 Merdeka yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia, yang menjulang 644 meter.

Meski tak lebih tinggi dari Burj Khalifa, keberadaan PNB 118 digadang-gadang akan menjadi pencakar langit kategori megatall terakhir di dunia.

PNB 118, Kuala Lumpur, Malaysia.shutterstock.com PNB 118, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sesuai namanya, PNB118 mencakup 118 lantai yang terdiri dari residensial, teater, pusat perbelanjaan, dan ruang publik umum.

Selain itu, pencakar langit ini juga dilengkapi perkantoran, hotel, atrium, restoran, dan dek observasi.

Konstruksi PNB 118 telah dilakukan pada 7 tahun lalu atau tepatnya sejak Tahun 2014.

Untuk mendukung bangunan dengan ketinggian luar biasa ini, para insinyur harus sangat berhati-hati dengan memperhatikan struktur pondasi.

Baca juga: Thamrin Nine Pecahkan Rekor Gedung Tertinggi di Indonesia 382,9 Meter

PNB 188 ini terdiri dari 137 tiang pancang beton bertulang. Masing-masing tiang pancang memiliki diameter 2,2 meter dan panjang 60 meter.

Demi memaksimalkan jumlah ruang di lantai teratas yang seringkali meruncing, dipasanglah dinding beton bertulang setebal 1,7 meter.

Sistem struktural ini memungkinkan sang Arsitek, Fender Katsalidis untuk menjaga lantai agar tata letaknya tak berubah dan sangat efisien dijadikan ruang komersial maupun hotel.

Perlu diketahui, konstruksi PNB 118 sempat dihentikan pada awal Tahun 2020 karena Pandemi Covid-19.

Meski begitu, konstruksinya kembali dilanjutkan dan dipastikan tuntas pada Semester I-2022 mendatang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com