Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Fasilitas Isolasi Corona di Pulau Galang Capai 32 Persen

Kompas.com - 19/03/2020, 18:04 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat konstruksi fasilitas observasi, penampungan, serta karantina untuk pengendalian infeksi menular di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Hingga saat ini, progres pembangunan fasilitas tersebut mencapai 32 persen. Melalui akun Instagram resminya @KemenPUPR, saat ini tengah dibangun dua gedung bertingkat dua.

Bangunan tersebut berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi, isolasi, penampungan, dan karantina. Nantinya, gedung itu dapat menampung 400 tempat tidur dari total rencana 1.000 tempa tidur.

Baca juga: Beton Pracetak untuk Pusat Karantina Pulau Galang Mulai Dikirim

Adapun pembangunan tahap I terdiri dari ruang observasi 350 tempat tidur dan ruang isolasi 30 tempat tidur untuk Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur bagi non-ICU.

Kemudian di sekitar fasilitas utama terdapat ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, laboratorium.

Ada pula ruang farmasi, dapur, perumahan bagi 100 dokter dan 350 perawat, mess dokter dengan 8 kamar tidur, mess perawat dengan 90 kamar tidur, serta mess petugas dengan 22 kamar tidur.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian PUPR (@kemenpupr) on Mar 18, 2020 at 10:40pm PDT

Selanjutnya, gedung ini juga akan dilengkapi dengan ruang sterilisasi. Pengerjaan lain yang dilakukan saat ini adalah merenovasi bangunan eksisting yang akan digunakan sebagai bangunan penunjang.

Kemudian pengerjaan fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, ruang alat kesehatan, isolasi, dan observasi, dan utilitas lainnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, dipilihnya Pulau Galang sebagailokasi pembangunan fasilitas observasi dan isolasi pengendalian penyakit menular karena mudah diakses melalui laut dan udara.

Hal ini berbeda dengan Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu yang sedianya akan dijadikan lokasi pembangunan. Pulau tersebut dinilai terlalu rentan terhadap perubahan cuaca.

Baca juga: Melihat dari Dekat Lokasi Pusat Karantina Penyakit Infeksi Menular di Pulau Galang

Menurutnya, jika terjadi ombak besar, maka kapal tidak dapat mendarat di pulau itu. Alasan lainnya adalah, sulitnya akses air bersih di Pulau Sebaru.

Sebagai informasi, fasilitas observasi ini sebelumnya merupakan Kamp Vietnam. Selain membangun fasilitas observasi dan isolasi baru, Kementerian PUPR juga merehabilitasi fasilitas eksisting lainnya yang ada di eks Kompleks Kamp Pengungsi Vietnam seluas 80 hektar tersebut.

Di antaranya adalah rumah sakit, dapur, pos keamanan, dan tempat cuci. Bangunan eksisting tersebut secara struktur masih dapat dimanfaatkan karena terbuat dari baja, dan dinding asbes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com