KOMPAS.com - Ada fenomena menarik jelang operasionalisasi rumah sakit khusus pasien corona Haoshenshan dan Leishenshan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, yakni melonjaknya popularitas mesin pengaduk semen atau biasa disebut molen.
Ketenarannya melebihi selebriti saat konstruksi rumah sakit Haoshenshan dan Leishenshan terus dikebut.
Jutaan warga yang merasa lelah akibat krisis virus corona, mengalihkan perhatiannya pada kecepatan proses konstruksi rumah sakit berkapasitas 1.000, dan 1.600 tempat tidur itu.
Hal ini bisa dimengerti, karena mereka berjuang untuk tetap terhibur di tengah-tengah kondisi menyedihkan.
Baca juga: Rahasia China Sukses Bangun Rumah Sakit Secepat Kilat
Sejumlah saluran televisi dan media pemerintah China memang menyiarkan proses pembangunan rumah sakit tersebut. Sebut saja CCTV, CGTN, Global Times, Xinhua, dan lain sebagainya.
CCTV merupakan tuan rumah siaran langsung sehingga jutaan warga China dapat menyaksikan proses konstruksi rumah sakit secara real time.
Global Times melaporkan, siaran langsung proses konstruksi rumah sakit ini ditonton lebih dari 40 juta orang.
Tak hanya beken di China, mesin-mesin dan peralatan berat ini juga terkenal di mancanegara.
Menyusul saluran Youtube dan Periscope yang ikut menyiarkan secara langsung untuk jutaan penonton di belahan dunia lainnya.
Adapun truk besar panjang yang membawa perlengkapan konstruksi digambarkan dengan karakter "Brother Red Bull".
Sedangkan mesin ekskavator dan bekhoe dinamai dengan sebutan penuh cinta kasih yakni "Little Yellow" dan "Little Blue".
CCTV memproduksi siaran ini dengan nama program "epidemi 24/7" yang juga dapat diakses melalui aplikasi WeChat.
Pengguna aplikasi dapat memilih kendaraan favorit, seperti mesin forklift yang dijuluki folkchan.
Karakter ini paling digemari penonton, terbukti dari pencarian terbanyak di mikroblog Sina Weibo.
Mereka menyebut kendaraan kecil yang paling giat dan bekerja paling keras, ini dengan julukan "penjaga dunia kecil terindah".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.