Tahun 2020, Mal Kosong di Jakarta Bakal Seluas 45 Hektar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan kosong di Jakarta tahun 2020 ini diprediksi bakal bertambah luas.

Hal ini mengacu pada hasil riset JLL Indonesia yang melaporkan bahwa terjadi peningkatan ruang kosong menjadi 450.000 meter persegi atau 45 hektar dari total pasokan 3,2 juta meter persegi.

Fenomena ruang kosong ini merupakan kelanjutan dari catatan tahun 2019 lalu seluas 324.000 meter persegi dari total 2,9 juta meter persegi.

Meski demikian, Head of Retail JLL Indonesia Cecilia Santoso menyatakan, permintaan pasar ritel secara umum masih cukup tinggi, ditandai tingkat hunian yang relatif sehat.

Baca juga: Punya Mal Terluas di Indonesia, Surabaya Tambah 3 Pusat Belanja

"Ini karena pasokan ruang sewa yang terbatas dan terlihat dari tingkat okupansi yang masih sehat, yakni berada di angka 89 persen," terang Cecilia dalam Media Briefing, Jakarta, Rabu, (29/1/2020).

Sektor kuliner atau food and beverage serta busana masih mendominasi tingkat hunian sejumlah pusat perbelanjaan.

Menurut Cecilia, dominasi tersebut didukung oleh layanan kemudahan pesan antar serta promo menarik yang disediakan oleh penyedia jasa dompet digital.

JLL juga memperkirakan pergeseran ruang sewa ritel dari penyewa jangkar atau main achor seperti department store ke mini-anchor, akan terus berlanjut.

Hal ini seiring dengan penutupan beberapa department store  besar di sejumlah pusat perbelanjaan.

Sementara itu, harga sewa rata-rata masih berada pada kisaran Rp 600.000 per meter persegi per bulan untuk mal kelas atas atau upper class.

Adapun kelas menengah atau middle, harga sewanya sekitar Rp 300.000 per meter persegi per bulan dan harga sewa mal menengah-bawah atau middle-low  sekitar Rp 200.000 per meter persegi per bulan.