MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) fokus meningkatkan kualitas infrastrukturnya mulai jalan, pelabuhan dan angkutan massal.
Infrastruktur merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan taraf ekonomi suatu daerah.
Sepanjang tahun 2019, total pembangunan dan peningkatan jalan provinsi adalah 89,16 kilometer dan jembatan 169,27 meter.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Sumut, dari 3.005,65 kilometer jalan provinsi, Pemprov Sumut melakukan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 2.141 kilometer dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 9.939,53 meter.
Baca juga: Desain Sport Center PON 2024 Sumut Mengadopsi Pohon Kelapa Sawit
Jalan yang dibangun di antaranya untuk mendukung kelancaran akses menuju kawasan wisata Tangkahan sepanjang 2 kilometer, jalan menuju Bukitlawang sepanjang 4 kilometer, dan jalan di kawasan Danau Toba melalui akses Rawasaring sepanjang 8,9 kilometer.
Selain itu, Pemprov Sumut juga membuka kawasan akses terisolasi menuju Danau Toba dengan membangun jalan pada ruas Jalan Aek Kotabatu–Bts. Tobasa-Bts. Labura–Prasoburan–Silimbat sepanjang 5,5 kilometer.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina menjelaskan, selain infrastruktur jalan, juga disediakan angkutan umum massal yang handal dan mendukung pengembangan Kawasan Strategis Nasional Medan Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro).
Dirancang penyediaan angkutan massal berbasis Lintas Rel Terpadu (Light Rapid Transit/LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).
Mereka juga bekerja sama dengan Korea Rail Network Authority (KRNA) untuk pengembangan sistem perkeretaapian.
"Di antaranya pengembangan perencanaan awal dan persiapan untuk LRT Medan Metropolitan, pengembangan teknologi konstruksi infrastruktur kereta api, knowledge sharing, dan capacity building tentang pengelolaan perkeretaapian," kata Sabrina, Senin (30/12/2019) di kantor gubernur.
Pada 2019 dilaksanakan studi kelayakan, proses pembangunan direncanakan pada 2020. Seksi 1 Titikuning–Helvetia sepanjang 14,28 kilometer, seksi 2 Titikuning–Pulobrayan 12,44 kilometer, dan seksi 3 Titikuning–Amplas 4,25 kilometer.
Khusus seksi 2 dibangun di atas DAS Sungai Deli.
"Tol ini nanti bisa dilalui sepeda motor. Pembangunannya menggunakan APBD karena murni dibiayai swasta. Kalau lancar, 2023 kita sudah bisa menikmati jalan anti macet di tengah kota ini,” sebut Sabrina.