Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Lintasi Tol Layang Japek, "Expansion Joint" Masih Kasar

Kompas.com - 15/12/2019, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dibukanya kesempatan melintasi Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated tanpa tarif pada Minggu (15/12/2019) tepat pukul 06.00 WIB, disambut antusias masyarakat.

Alpha Yustikano Marganaputra, salah satunya. Bahkan, lelaki berperawakan tinggi yang bekerja di Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak ini rela antre sejak pagi hari.

Alpha mengajak kedua orang tuanya yang berasal dari Yogyakarta, kebetulan tengah berada di Jakarta, untuk mencoba jalan tol dengan struktur melayang yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat ini.

Berkendaraan jenis city car, Alpha masuk dari gerbang tol (GT) Halim/Cawang KM 10. Hingga Karawang Barat, dia memutar balik ke arah Jakarta pada pukul 11.55 WIB, dan perjalanan berujung di GT Jatiasih pada 13.26 WIB.

Butuh waktu hanya 1 jam 30 menit bagi Alpha untuk menempuh satu jalur jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini.

Baca juga: VIK Merapah Trans-Sumatera, Panduan Lengkap Libur Natal dan Tahun Baru Anda

Sebagai informasi, Alpha melaju dengan kecepatan sekitar 80 kilometer hingga maksimal 120 kilometer per jam.

Kecepatan di atas batas maksimal ini, ada alasannya. Menurut dia, tol layang yang didesain sepanjang 36,4 kilometer ini bertrek lurus.

"Hal ini memicu pengendara melajukan mobilnya melebihi batas maksimum 80 kilometer per jam," kata Alpha kepada Kompas.com, Minggu (15/12/2019).

Tol Layang Jakarta-Cikampek Tol Layang Jakarta-Cikampek

Selain itu, banyak kendaraan melaju di bawah ketentuan yang memanfaatkan kesempatan menjajal tol yang berdiri di atas jalan bebas hambatan Jakarta-Cikampek eksisting ini.

Laju kendaraan tersebut, bilang Alpha, di bawah ketentuan batas minimum 60 kilometer per jam.

Akibatnya, banyak pengguna jalan dengan kendaraan pribadi atau kategori Golongan I memanfaatkan bahu jalan untuk menyalip kendaraan tersebut.

"Menurut saya, itu sangat berbahaya," cetus Alpha.

Hal lain yang menjadi sorotan Alpha adalah, meski trek lurus namun gajlukan masih sangat terasa di sepanjang jalan tol ini.

"Itu kasar banget. Masih sangat terasa. Jadi kurang mulus," imbuh dia.

Baca juga: KALEIDOSKOP: Jalan Tol yang Diresmikan Jokowi Sepanjang Tahun 2019

"Gajlukan" yang dimaksud Alpha adalah expansion joint atau sambungan antar-bagian jalan. Di sepanjang jalan tol layang ini, terdapat 26 expansion joint

Padahal, meski menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tidak terkait konstruksi, namun pekerjaan memuluskan bagian antar-sambungan harus dilakukan dengan maksimal karena menyangkut keamanan.

"Bukan soal konstruksi tapi soal smoothing dan keamanan. Hanya karena sambungannya agak enggak mulus, jadi kami kerok lagi, kami bikin mulus," ucap Basuki saat meninjau tol layang pada Rabu (11/12/2019) malam.

Untuk memastikan penyelesaian pekerjaan ini berlangsung mulus, tak tanggung-tanggung PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku pengelola dan pemegang konsesi, menerjunkan 20 tim.

Masing-masing tim harus dapat membenahi setiap bagian dari total 26 expansion joint dalam waktu seefisien dan seefektif mungkin, yakni hanya 2 jam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com