Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Viral, Toni Ruttiman yang Tak Berdarah Indonesia Bangun Jembatan di Daerah Terpencil

Kompas.com - 05/12/2019, 13:14 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kisah warga negara asing (WNA) asal Swiss kembali menyita perhatian publik.

WNA bernama Toni Ruttiman tersebut merupakan orang yang membangun puluhan jembatan di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Kisah itu awalnya viral pada tahun 2016 silam. Diketahui, sosiolog Imam Prasodjo menulis catatan di akun Facebook pribadinya.

Imam mengisahkan upaya Toni yang diam-diam keluar masuk kampung terpencil untuk membangun jembatan gantung.

Dia bahkan rela mendatangkan bahan baku jembatan dari negara asalnya.

Selain itu, Toni juga mengupayakan bantuan pipa tiang jembatan dari perusahaan ternama. Pipa-pipa tersebut dikirim dari Argentina ke Indonesia.

Namun sayang, upaya pengiriman bahan baku jembatan terhambat.

Dalam catatannya, Imam mengatakan, pengiriman bantuan bahan jembatan seperti kabel perancang atau wirerope terhambat birokrasi.

Imam menuturkan, proses pengiriman barang terkendala penetapan denda demurrage atau batas waktu kontainer.

Alhasil, tagihan demurrage yang harus dibayarkan kala itu mencapai Rp 195.650.000.

Selain itu, proses impor wirerope membutuhkan waktu hingga dua bulan sejak kontainer tiba di Pelabuhan Tanjung Priok.

Lamanya proses tersebut dikarenakan lambannya proses rekomendasi dari kementerian-kementerian terkait.

"Terus terang saya malu menghadapi kejadian ini. Saya ingin sekali berteriak sekerasnya mewakili rakyat yang selama ini masih membutuhkan bantuan Toni Ruttiman," ucap Imam.

Bantuan terus mengalir

Kisah viral Toni akhirnya berbuah manis. Bantuan datang dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, yang memperlancar proses administrasi tiga kontainer bahan baku jembatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com