Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Penghematan, Makin Banyak Tenant Mal Gunakan "Rolling Door"

Kompas.com - 29/11/2019, 13:52 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sewa ruang di dalam mal semakin mahal sehingga perlu cara-cara jitu dilakukan oleh tenant. Penggunaan rolling door atau shutter dapat dijadikan alternatif cara simpel tenant untuk menghemat ruang di mal.

Hal tersebut dipaparkan oleh Permadi Sudjana, Technical Sales Manager PT Sanwamas Metal Industry, dalam diskusi soal pemanfaatan material untuk menghemat ruang mal di Jakarta, Kamis (29/11/2019).

Permadi mengatakan, contoh yang bisa dibayangkan adalah 1 meter persegi luas di dalam ruang mal akan sia-sia karena tidak dapat menampilkan semua produk akibat masalah penutup. Jika dengan penutup lain yang sistem bukaannya melipat ke samping, lanjut Permadi, masih tersisa sekitar 50 cm di sisi kanan dan 50cm di sisi kiri.

"Jadi, 100 cm itu terbuang sia-sia. Padahal, tenant butuh ruang display lebih luas supaya bisa dapat keuntungan lebih besar. Untuk itu, rolling door bisa dipakai sebagai alternatif untuk memberikan commercial value," kata Permadi.

Tidak hanya itu, menurut dia, rolling door juga bisa memberikan nilai estetika karena rolling door bisa dapat tetap memperlihatkan bagian dalam ruangan meski dalam kondisi tertutup seperti tipe Crystal Clear Shutter maupun Light Weight Shutter dan Heavy Weight Shutter tipe perforasi.

"Tampilan showroom masih bisa terlihat dan keamanannya tetap terjaga. LWS dan HWS ini kan pakai material yang tidak mudah tergores dan berkarat, dan sudah dilengkapi sistem penguncian tambahan berstandar Jepang," kata Permadi.

Saat ini rolling door atau shutter yang banyak digunakan di mal adalah tipe crystal clear shutter. Dengan desain lebih terlihat mewah, model rolling door ini bahkan tidak hanya cocok diletakkan di dalam mal, tapi juga di ruang terbuka.

"Bisa digunakan di area parkir atau toilet. Khusus di area parkir dan toilet itu demi menjaga keamanan, sedangkan untuk pemasangan di area tempat pembuangan sampah lebih untuk menutup dari pemandangan yang tidak menarik dan mengurangi bau tidak sedap," ujar Permadi.

Terkait itu, Associate Arsitek Lineamarca, Ahmad Taher, mengatakan bahwa penyewa (tenant) mesti memanfaatkan secara optimal ruang yang disewanya di mal. Ruang sedapat mungkin tak menyisakan ruang tak terpakai sehingga tenant dapat memanfaatkan semua sisi ruang untuk display produk.

Untuk itu, pengelola mal juga mesti cerdik menangkap pasar yakni dengan mengarahkan bahwa pusat belanja tidak sekadar pusat belanja, tapi juga destinasi gaya hidup bagi konsumen.

"Rolling door bisa jadi cara untuk menghemat ruang. Sistem buka tutupnya atau pintunya akan menggulung ke atas saat membuka. Jadi, begitu toko dibuka, ruang display menjadi luas dan lebih banyak ruang bisa dipakai," kata Ahmad.

Mau tak mau, lanjut Ahmad, pengembang mal mesti berinovasi menghadirkan store environment yang dapat memengaruhi perilaku konsumen terhadap terjadinya pembelian.

"Store environment itu jadi alasan konsumen untuk memilih lokasi tempat dia akan berkunjung dan membeli. Lingkungan yang baik dapat merangsang emosi positif dan rasa nyaman terhadap penyedia pelayanan," ujar Ahmad. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com