KUPANG, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Totok Lusida menyebut saat ini jumlah pengembang di daerah yang terdaftar di asosiasi sebanyak 6.000 perusahaan.
Dari jumlah itu, mayoritas di antaranya atau 4.800 pengembang menyasar pembangunan rumah subsidi.
Ini artinya, ada 80 persen pengembang memperebutkan ceruk pasar rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Sekitar 80 persen dari 6.000 pengembang di daerah adalah pengembang rumah sederhana bersubsidi," ujar Totok kepada Kompas.com di sela-sela kegiatan Musda VIII DPD REI NTT, yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (7/11/2019).
Baca juga: Caketum REI Siap Bertemu DPR Bahas Program Sejuta Rumah
Menurut Totok, jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum REI 2019-2022, akan memperhatikan para pengembang di daerah.
Bentuk perhatian yang diberikan yakni dengan memperjuangkan regulasi dan anggaran.
Selain itu, kata Totok, yang harus diperhatikan khusus adalah soal sistem pelaksanaan subsidinya.
Totok menjelaskan, jika pemerintah belum siap dengan sistem pelaksanaan program subsidi yang baru, maka semua pihak termasuk REI, harus mengikuti sistem lama dengan anggaran yang dikecilkan.
"Jika anggaran untuk subsidi tidak cukup, ayo kita hitung-hitungan dan diskusi untuk cari jalan keluar," imbuh dia.
Karena itu, Totok menginginkan koordinasi yang baik antara semua pihak, termasuk pemerintah dan REI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.