BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR

Candi Borobudur Masuk Daftar Bali Baru, Akses Jalan Menuju Magelang Semakin Mudah

Kompas.com - 07/11/2019, 08:03 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata budaya dalam konteks kekinian rupanya tak bisa dipandang sebelah mata.

Pasalnya, setiap tahun ada 5 juta orang yang berkunjung ke candi yang berada di Magelang, Jawa Tengah tersebut. Bahkan, saat musim liburan angka kunjungan wisata bisa mencapai 300.000 orang per hari.

Keberadaan Borobudur rupanya berdampak pada perkembangan pariwisata di daerah Magelang. Apalagi, banyak obyek wisata di sekitar Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur yang membuat wisata candi menjadi lebih berwarna.

Begitu pentingnya Borobudur dalam industri pariwisata Indonesia, maka destinasi wisata itu pun masuk dalam lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau Bali Baru dengan status super prioritas.

Selain Borobudur, destinasi wisata super prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

Pemerintah memastikan pembangunan infrastruktur pada 5 KSPN selesai pada akhir 2020. Adapun anggaran yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur di 5 KSPN tersebut Rp 7,6 triliun.

Akselerasi pembangunan

Rencananya, groundbreaking KSPN Borobudur dilakukan pada akhir 2019. Sementara itu, groundbreaking di Lombok, Labuan Bajo, dan Likupang dijadwalkan pada kuartal I 2020.

Anggaran pembangunan infrastruktur untuk 5 KSPN tersebut melonjak signifikan bila dibandingkan anggaran 2019 yang hanya sebesar Rp 1,7 triliun.

Besarnya anggaran tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas, sumber daya air, perumahan dan pemukiman.

Pemerintah memang tak main-main membangun infrastruktur pendukung sektor pariwisata. Pasalnya, pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia 12,58 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 5,6 persen serta ASEAN sebesar 7 persen.

Baca juga: Sektor Pariwisata Ditargetkan Raup Devisa Rp 246 Triliun di 2019

Terkait infrastruktur penunjang konektivitas, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mendukung program KSPN tersebut dengan menyiapkan akses jalan dan jembatan.

Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Salah satu KSPN yang masuk destinasi super prioritas adalah Borobudur .Dok. Bina Marga Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Salah satu KSPN yang masuk destinasi super prioritas adalah Borobudur .

Dirjen Bina Marga, ujar Sugiyartanto, mengacu pada Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Induk (master plan) yang menaungi masing-masing sektor.

Dalam Renstra Ditjen Bina Marga, imbuh dia, telah ditetapkan dukungan-dukungan tematik tersebut yang dilaksanakan secara simultan dalam waktu 5 tahun.

Pada 2019, Ditjen Bina Marga menangani 113, 67 kilometer (km) jalan akses dan 2.130, 24 meter (m) jembatan dengan total anggaran Rp 34.651.325.000 guna mendukung kegiatan di KSPN Borobodur.

“Pembangunan fisik telah mencapai 93,21 persen,” katanya.

Sementara itu, dukungan infrastruktur Kementerian PUPR untuk KSPN Borobudur yang dibangun pada 2020 di antaranya pembangunan pengendali banjir kawasan strategis New Yogyakarta International Airport (NTIA) dan rekonstruksi Jalan Keprekan-Borobudur.

Guna mengakselerasi konektivitas sarana transportasi di destinasi wisata, Ditjen Bina Marga berupaya untuk menyelesaikan realiness criteria, sebelum proyek dilelang untuk menghindari keterlambatan penyelesaian proyek.

Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) destinasi super prioritas. Salah satu destinasi pariwisata tersebut adalah Borobudur.Dok. Bina Marga Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) destinasi super prioritas. Salah satu destinasi pariwisata tersebut adalah Borobudur.

Langkah-langkah yang dilakukan di antaranya studi pendahuluan, Detail Engineering Design (DED), Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP), serta yang paling penting yakni proses pembebasan lahan.

Meski sempat terkendala pengadaan lahan di Danau Toba dan Borobudur, ujar dia, secara umum perkembangannya posifit. Kedua KSPN tersebut memang membutuhkan lahan luas untuk mendukung infrastruktur khusus akses jalan menuju bandara internasional.

“Terkendala pada pembebasan lahan yang memerlukan keterlibatan instansi lain, termasuk pemda setempat, “ ujar dia.

Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pemerintah telah menetapkan 5 KSPN destinasi super prioritas, salah satunya yakni Candi Borobudur.Dok. Bina Marga Ditjen Bina Marga membangun akses jalan dan jembatan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pemerintah telah menetapkan 5 KSPN destinasi super prioritas, salah satunya yakni Candi Borobudur.

Demi mempercepat pembangunan infrastruktur di 5 KSPN, imbuh dia, Kementerian Keuangan telah memberikan tambahan dana on top khusus untuk mempercepat penyelesaian infrastruktur bidang pariwisata.

Perlu dicatat, Ditjen Bina Marga bakal mendapat tambahan dana sekitar Rp 3 triliun pada 2020 yang dikhususkan untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan akses menuju 5 KSPN.

Nah, dengan begitu besarnya perhatian pemerintah dalam membangun konektivitas ke kawasan wisata Borobudur diharapkan mampu berdampak langsung pada perekonomian masyarakat di sekitarnya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau