Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urbanisasi Bukan Beban, Asal 3 Hal Ini Dipenuhi

Kompas.com - 04/10/2019, 12:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kawasan perkotaan baru diyakini akan mendorong laju urbanisasi masyarakat.

Terlebih, bila kota tersebut dikembangkan dengan baik dan laik huni, lengkap dengan segala fasilitas serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Salah satu rencana pengembangan kota skala besar yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat yaitu ibu kota negara (IKN) baru.

Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur berpotensi mendorong laju urbanisasi. 

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, urbanisasi harus dipandang sebagai peluang.

Oleh karena itu, agar tidak menjadi beban ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu perencanaan yang matang, regulasi yang mantap serta dibiayai secara terencana dengan cermat. 

Baca juga: Sepaku, CBD Ibu Kota Baru

"Melalui planning, regulasi dan finance yang baik, urbanisasi bukan lagi menjadi beban, tetapi engine of growth," kata Basuki dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Berdasarkan asumsi perhitungan yang dilakukan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah penduduk yang mendiami 40.000 hektar luas lahan IKN ketika pengembangan tahap awal, mencapai 1,5 juta jiwa. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berbicara di acara Dialog Nasional Rancangan dan Perencanaan Ibu Kota Baru, di Balikpapan, Rabu (2/10/2019).Hari Susyanto Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berbicara di acara Dialog Nasional Rancangan dan Perencanaan Ibu Kota Baru, di Balikpapan, Rabu (2/10/2019).
Dari jumlah tersebut, 1,1 juta jiwa di antaranya adalah aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah beserta keluarganya secara bertahap.

Sedangkan sisanya adalah para pelaku usaha ekonomi yang diharapkan mencapai 400.000 jiwa. 

Dengan besarnya jumlah penduduk, Basuki berharap, IKN dapat menjadi pusat pertumbuhan kegiatan ekonomi wilayah. Terlebih, posisi Kalimantan Timur yang berada tepat di tengah-tengah Indonesia.

Belajar dari pengalaman Kazakhstan dalam membangun Astana, Basuki menyatakan, saat itu inflasi yang melanda negara tersebut cukup tinggi. Sementara di sisi lain teknologi yang ada belum semaju saat ini. 

Baca juga: Catat, Hadiah Sayembara Desain Ibu Kota Rp 5 Miliar

"Tapi, karena lokasinya berada di tengah negara, kini menjadi gravitasi pertumbuhan di masa depan," kata dia.

Ke depan, Basuki menambahkan, Pulau Jawa akan jadi urbanized island dengan semakin terkoneksinya jalan tol.

Jalan Tol Trans-Jawa akan dilengkapi dengan koridor di pantai utara, yakni dari Semarang, Gresik hingga Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com