Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpindahan Ibu Kota Ikut Dorong Prospek Perkantoran di Nusa Dua

Kompas.com - 30/09/2019, 15:38 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur dijadikan momentum untuk meraup keuntungan dari komunitas bisnis di Timur Indonesia, khususnya oleh pebisnis di Nusa Dua Bali. Hal tersebut secara jelas dikemukakan oleh Pamela Hannie selaku Presiden Direktur CREA.

Pamela mengatakan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan dipercaya akan meningkatkan Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto PDB secara nasional hingga 0-1-0,2 persen. GDP Indonesia saat ini ada pada 1,016 triliun dolar AS.

"Untuk di kawasan timur saya yakin kondisinya akan lebih baik dan maju, terutama dari segi bisnis perkantoran di Bali," ucap Pamela Hannie, Presiden Direktur Crea, pada seminar Prospek Tren Bisnis Indonesia, Senin (30/9/2019).

Pamela mengakui bahwa saat ini Jakarta memang menjadi pusat untuk segala hal, mulai pusat pemerintahan, perekonomian, industri, transportasi, pendidikan, bahkan budaya sehingga dari data statistik banyak terjadi kesenjangan dan pemerataan ekonomi terlalu tumpang tindih.

Sementara di Kalimantan, yang berada di tengah Indonesia, menjadi provinsi yang berada dalam cakupan pelayanan jalan nasional sehingga pemindahan ibu kota negara diharapkan bisa membentuk pusat ekonomi baru di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, baik secara nasional maupun global.

"Untuk itu kami semakin yakin untuk menyelesaikan perkantoran kami di Nusa Dua supaya momentumnya pas," tambah Pamela.

Rencananya, lanjut Pamela, pada awal 2020 nanti Crea akan melakukan soft opening perkantoran premium Crea Nusa Dua. Saat ini proyek pembangunan tersebut sudah memasuki tahap finishing untuk 3 gedung yang terdiri dari 4 lantai.

Gedung dengan luas bangunan 21.000 meter persegi itu , dibagun dengan konsep resor dan dilengkapi dengan teknologi komunikasi informasi canggih yang beroperasi 24/7 agar memudahkan investor dan turis international dari berbagai negara untuk berkunjung.

"Sekarang sudah terjual dan tersewa hampir 60 persen untuk bermacam sektor bisnis, mulai kecantikan estetika, komersial, fintech, sampai transportasi," kata Pamela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau