SERPONG, KOMPAS.com - Keberadaan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) yang digagas PT Trans Bumi Serbaraja diyakini akan meningkatkan konektivitas masyarakat dari Serpong menuju Merak atau Jakarta. Tol sepanjang 38 kilometer ini ditargetkan rampung dalam lima tahun ke depan atau 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan Tol Serbaraja dapat menjadi contoh bahwa swasta selain dapat menjadi prakarsa, juga sekaligus menjadi investor.
PT Trans Bumi Serbaraja sendiri diketahui merupakan lini usaha dari PT Bumi Serpong Damai Tbk, pengembang properti BSD City.
Baca juga: Astra Infra Cabut dari Proyek Tol Serpong-Balaraja
"Kalau total saya lihat jadwalnya tadi, ini full investasi, dan prakarsanya dari investor. Ini direncanakan selesai 2024," kata Basuki saat meninjau lokasi proyek, Jumat (20/9/2019).
Jalan tol ini mencakup tiga seksi, yaitu Seksi I BSD–Legok (11,3 kilometer), Seksi II Legok–Tigaraksa Selatan (10,7 kilometer), dan Seksi III Tigaraksa Selatan–Balaraja (17,8 kilometer).
Dari ketiga seksi, baru Seksi I yang sedang digarap dan ditargetkan rampung pada 2021.
meski demikian, Basuki optimistis target itu dapat tercapai. Pasalnya, sebagian besar ruas tol ini dibangun di atas lahan milik pemegang konsesi.
"Seksi 1 yang sekitar 10 kilometer direncanakan 2021 karena sebagian besar lahan investor, yang lainnya 4 hektar lahan masyarakat. Tidak ada penolakan, tapi ada negosiasi. Saya kira itu wajar dalam proses jual beli," ujarnya.
Melansir data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sejauh ini baru Seksi I yang telah menunjukkan progres signifikan, terutama untuk pembebasan lahan yang telah mencapai 81 persen. Sedangkan dua seksi lainnya belum menunjukkan pergerakan.
Basuki menambahkan, tol yang menelan investasi mencapai Rp 6,03 triliun itu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pengembangan wilayah di sekitarnya.
"Dengan adanya jalan tentu tanpa didorong-dorong akan berkembang. Suatu daerah yang tadinya terisolasi, dipakai pemberdayaan apa aja enggak maju-maju. Dia tidak perlu diberdaya apa-apa pasti sudah berdaya sendiri," ujarnya.
Hal senada diamini Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Sebagai salah satu kabupaten dengan laju pertumbuhan populasi yang pesat setiap tahunnya, Tangerang mengharapkan, kehadiran jalan berbayar ini.
"Dan tambahan informasi juga, jalan tol ini paralel jalur kereta dari Jakarta ke Maja. Jadi ada beberapa interchange yang nanti mengubungkan langsung ke Maja," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.