Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.500 Kilometer Tol Ditargetkan Beroperasi Hingga Akhir Jabatan Jokowi

Kompas.com - 10/09/2019, 16:46 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembangunan infrastruktur akan berlanjut pada periode kedua pemerintahannya. Salah satu infrastruktur yang akan dibangun yakni jalan tol

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menuturkan, ribuan kilometer jalan berbayar baru bakal dibangun hingga akhir periode kedua yang jatuh pada 2024.

"Rencana Strategis (renstra) yang baru ini kami targetkan juga tidak jauh berbeda, misalnya Bina Marga sampai 2024," kata Syarif di kantornya, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Tol Balikpapan-Samarinda, Pertama di Provinsi Ibu Kota

Dalam Renstra 2014-2019 yang disusun Kementerian PUPR, target pembangunan jalan tol mencapai 1.000 kilometer. 

Belakangan, target tersebut direvisi karena terlalu pendek, padahal pemerintah dapat merealisasikan lebih tinggi dari rencana semula.

"Jalan tol lima tahun yang lalu kan targetnya 1.000 kilometer, sekarang jadi 1.500 kilometer walaupun dalam perjalanannya, bisa mencapai 1.800 kilometer. Jadi target ini bisa saja dilampaui, bisa saja mungkin tidak tercapai akibat dari sisi non teknis," ungkap Syarif.

Tak hanya jalan tol, Syarif menambahkan, rencana pembangunan ibu kota baru juga turut menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah terutama dalam hal pembiayaan.

Sebab, perkiraan anggaran pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR dalam lima tahun ke depan hampir sama besar dengan kebutuhan anggaran pembangunan ibu kota baru senilai Rp 466 triliun.

Untuk diketahui, setiap tahun Kementerian PUPR memperoleh anggaran sekitar Rp 110 triliun. Namun, anggaran tersebut tak hanya untuk pembangunan jalan tol, tetapi juga infrastruktur dasar lain yang dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kesejahteraan. 

"Dua-duanya ini (infrastruktur dan pembangunan ibu kota baru) menjadi hal yang penting dalam proses pembangunan lima tahun ke depan," tuntas Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com