Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Sakit Perut, Aprestindo Tak Setuju UMKM Cilok Masuk Rest Area

Kompas.com - 03/08/2019, 21:13 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) berharap, rencana pemerintah memasukkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke rest area di jalan tol ditinjau ulang.

Sebagai gantinya, pemerintah dapat menggandeng pengusaha makanan yang menjual brand lokal untuk berdagang di sana.

"Kemarin saya sempat bilang, kalau saya lebih setuju disebutnya bukan UMKM, tapi disebutnya brand lokal," kata Ketua Umum Aprestindo R Widie Wahyu di Kementerian PUPR, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Basuki: Kebutuhan Pelayanan Meningkat, Rest Area Tol Harus Bersih

"Kalau UMKM yang akan terjadi yang dijual (makanan) yang bikin sakit perut. Ciloklah, mie instan dan sebagainya. Tapi kalau brand lokal yang mereka jual adalah brand lokal setempat. Itu yang saya harapkan," imbuh dia. 

Memang, ia mengaku, bukan pekerjaan mudah untuk memindahkan para pengusaha dengan  brand lokal ini ke dalam rest area.

Alasannya pun beragam. Mulai dari pelaku usaha yang memang tidak mau pindah, hingga keengganan mereka dalam membayar sewa tempat karena gratis selama berjualan di tempat sendiri. 

"Begitu dia masuk rest area harus bayar sewa, bayar listrik, bayar air, ini yang agak sulit," ucap Widie.

Terkait biaya sewa, menurut Widie, Aprestindo kerap memberikan subsidi kepada para pelaku usaha brand lokal. Namun, ia menyayangkan, mereka tidak bisa beradaptasi dengan cepat.

"Seperti membersihkan meja itu agak susah. Tapi itu enggak semuanya. Yang sukses kita lihat di Jakarta-Cikampek itu ada Rumah Makan Ibu Haji Ciganea di rest area Tol Cikampek KM 57 mereka sukses," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com