Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Seminggu Selidiki Penyebab Amblesnya Underpass Kentungan

Kompas.com - 25/07/2019, 10:40 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih memerlukan waktu untuk menyelidiki penyebab amblesnya Underpass Kentungan di Yogyakarta.

Meski sejumlah fakta telah didapati dari hasil pantauan di lapangan, namun Komite Keselamatan Konstruksi (K2) masih memerlukan waktu untuk melakukan kroscek kepada kontraktor pelaksana PT Istaka Karya (Persero) dan konsultan perencana PT Wahana Mitra Amerta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sejak awal sudah ada rambu larangan bagi kendaraan bertonase besar melintasi wilayah tersebut. Hal itu disebabkan kondisi jalan yang sempit dan berhimpitan dengan lokasi proyek.

Baca juga: Di Underpass Kentungan, Rambu Truk Dilarang Lewat Sudah Terpasang

"Kalau dia sempit, sudah mulai digali kan, masih sisa (jalan) sedikit), padahal (konstruksi di bawahnya) pasir di Jogja itu. Sehingga dilarang truk besar masuk situ," kata Basuki di Kompleks Parlemen, Rabu (24/7/2019).

"Nah ini ada truk nyelonong dengan membawa muatan, mogok di situ, di tempat itu, sehingga ada getaran-getaran," imbuh dia.

Akibat peristiwa yang terjadi pada Selasa (23/7/2019) siang tersebut, sebuah truk bermuatan kayu sengon dan mobil Land Cruiser yang dikemudikan seorang warga negara Australia terperosok sedalam tiga meter.

Baca juga: Kasus Underpass Ambles, Kemen-PUPR Minta Maaf kepada WN Australia

Basuki memastikan, sudah ada perkuatan pada struktur underpass yang roboh. Namun perkuatan yang ada diniliai belum maksimal lantaran pada saat peristiwa terjadi masih dalam tahap konstruksi.

"Sudah ada belum sampai di atas," cetus Basuki.

Ia menambahkan, petugas kepolisian juga telah berada di sekitar lokasi untuk membantu proses pengaturan lalu lintas saat peristiwa berlangsung.

Namun, pengemudi truk tersebut justru nekat menerobos rambu yang telah dipasang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanudin memastikan, penyelidikan peristiwa ini tidak akan memakan waktu lama.

Baca juga: Begini Kronologi Amblesnya Underpass Kentungan di Yogyakarta

Saat ini, pekerjaan konstruksi di area kejadian masih dihentikan sementara oleh petugas. Namun, untuk bagian lain konstruksinya masih tetap berjalan.

"Enggak lama, kan kemarin (waktu kejadian di Tol BORR) juga satu minggu diinfokan. Enggak mungkin kita bicara sendiri kan, harus dikonfirmasikan," ungkapnya.

Di lain pihak, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja menyatakan, pihaknya telah meminta maaf kepada WN Australia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Kita sudah ketemu sama turisnya, sudah minta maaf. Yang lain kan supir truk yang bikin gara-gara, korbannya turisnya ini," ucap Endra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com