Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJT Komunikasi dengan Malaysia Terkait Investasi Jalan Tol

Kompas.com - 23/07/2019, 14:08 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah berkomunikasi dengan Malaysian Highway Authority (MHA) atau Lembaga Lebuhraya Malaysia mengenai investasi jalan tol perusahaan asal Negeri Jiran tersebut.

Hal itu menyusul informasi terkait kemungkinan dorongan Pemerintah Malaysia kepada perusahaan dalam negeri mereka untuk menarik investasi dari Indonesia.

"Salah satu yang ingin kita klarifikasi adalah kebijakan Pemerintah Malaysia tentang investasi luar negeri. Memang market kan banyak yang bertanya tentang itu," kata Kepala BPJT Danang Parikesit kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Menurut Danang, hingga kini belum ada sikap resmi dari pemerintah negara tetangga ini terkait rencana tersebut, dan BPJT pun masih dalam kondisi menunggu.

"Sampai sekarang belum ada pernyataan resmi mengenai hal itu," imbuh dia.

Dalam laporan yang diturunkan awal Juli 2019, The Edge Malaysia menulis, Khazanah Nasional Bhd, perusahaan investasi asal Malaysia yang mayoritas sahamnya dipegang Pemerintah Malaysia, secara terbuka mengklasifikasikan asetnya ke dalam dua kelompok yaitu komersial dan strategis.

Baca juga: Waskita Lepas Saham Tol Solo-Ngawi-Kertosono ke Hong Kong

Aset komersial yang jumlahnya mencapai 70 persen dari total portofolio yang dimiliki perusahaan dapat didivestasi secara penuh atau sebagian dengan harga yang tepat. Sedangkan aset strategis akan terus dipegang, sekali pun perusahaan merugi.

Khazanah telah melepas 16 persen kepemilikan saham mereka di IHH Healtcare kepada Mitsui & Co senilai 8,42 miliar ringgit atau setara Rp 28,56 triliun.

Penjualan tersebut menyisakan kepemilikan saham yang dimiliki Khazanah sebesar 26 persen, sementara Mitsui menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 32,9 persen.

Direktur Pelaksana Khazanah Shahril Ridza Ridzuan mengungkapkan, divestasi ini sebagai bagian dari strategi perseroan dalam menumbuhkan bisnis yang telah diambil alih.

Selain itu juga untuk menemukan waktu dan nilai yang tepat untuk menciptakan likuiditas guna modal masa depan dan keperluan investasi lainnya.

Baca juga: Akuisisi Saham BUS, Kepemilikan Astra Infra di Tol Cipali 45 Persen

Sementara itu, melalui surat elektronik, juru bicara Khazanah menyatakan, "Seperti yang kami katakan di depan umum, kami merestrukturisasi portofolio kami sesuai dengan mandat baru (yang diberikan kepada) kami. Dalam hal ini, prioritas transisi utama Khazanah dalam lima tahun ke depan meliputi penyeimbangan kembali Dana Komersial dan pengembangan Dana Strategis,".

Rencana divestasi juga akan dilakukan UEM Group, anak usaha Khzanah. UEM Group menyatakan, anak usaha Khazanah yang kini tengah melakukan latihan restrukturisasi akan menjadikannya sebagai perusahaan holding investasi yang lebih layak secara komersial.

"UEM Group selalu mencari peluang investasi dan divestasi untuk asetnya, tetapi hanya jika penilaiannya tepat," ungkap keterangan resmi yang disampaikan UEM Group kepada The Edge.

Seperti diketahui, UEM Group merupakan pemilik saham PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pemegang konsesi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yakni sebesar 55 persen.

Sedangkan 45 persen lainnya digenggam PT Astra Tol Nusantara setelah pada medio Januari-Mei 2017 lalu mengakuisisi saham PT Baskhara Utama Sedaya dari Saratoga dan SSIA Group.

Sementara itu, saat disinggung mengenai rencana divestasi tersebut, CEO Group Bisnis Tol Astra Infra, Krist Ade Sudiyono masih enggan mengungkapkannya. Namun sebagai mitra, Astra Infra menghormati posisi dan segala keputusan UEM Group.

"Kita tunggu saja teman-teman UEM," singkat Krist melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (23/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com