SERPONG, KOMPAS.com - Modernland Realty Tbk berhasil melakukan penjualan tahap pertama sebanyak 1.000 unit rumah di proyek barunya Kota Baru Modernland Cilejit. Nilai penjualannya mencapai Rp225 miliar.
Penjualan perdana yang digelar Sabtu (20/7/2019) lalu di Intermark, Serpong, itu dihadiri konsumen yang terlihat antusias dengan proyek tersebut.
"Kami memang akan kembangkan Cilejit sesuai yang direncanakan, yaitu mengembangkan proyek hunian skala kota," kata Freddy Chan, Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk.
Freddy mengatakan, proyek Cilejit berlokasi di kawasan strategis Tangerang yang diapit oleh kawasan Tigaraksa dan Serpong sehingga kota baru ini terintegrasi langsung dengan stasiun kereta komuter Cilejit.
"Ini yang istimewa. Selain mengusung konsep TOD, Modernland Cilejit ini juga akan memberikan warna baru bagi kawasan hunian di Tangerang," tambah Freddy.
Rencananya, kota baru seluas 1000 hektar ini akan dirancang sebagai kawasan premium yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas terbaik seperti sarana pendidikan, taman bermain, taman air, sarana kesehatan, area komersial, transportasi dan sarana ibadah, bahkan dilengkapi kawasan hijau dan danau seluas 20 hektar.
David Iman Santosa, Managing Director Marketing Division PT Modernland Realty Tbk., menambahkan, untuk tahap awal proyek Cilejit ini Modernland akan mengembangkan seluas 100 hektar yang terdiri dari 40 hektar hunian beronsep klaster, ruko, serta rumah usaha, dan sisanya untuk central park, taman air, dan lainnya.
"Untuk di tahap awal ini ada 6 klaster yang terdiri dari real estate dan rumah sederhana. Untuk soft launching ini kami luncurkan tipe RE, yaitu Cluster Ramma, mulai tipe 45/96 sampai 27/72 yang harganya di kisaran Rp350 jutaan," ujar David.
Sementara itu, hunian tipe RS dirangkum dalam dua klaster, yaitu klaster Lintang dan Meratus yang ditawarkan mulai tipe 36/72 sampai 22/60. Harganya di kisaran Rp 200 jutaan. Adapun untuk ruko yang dipasarkan pada kisaran Rp1,3 miliar, dan rumah usaha senilai Rp560 jutaan.
"Proyek ini akan segera direalisasikan mengingat perkembangan properti saat ini terus mengarah ke sebelah barat. Ini dikarenakan makin sesaknya pertumbuhan properti di kawasan Serpong dan Tangerang seperti BSD, Alam Sutera dan Gading Serpong," kata David.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.