Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Infrastruktur Tersambung Kawasan Ekonomi, Potensial Tarik Investasi

Kompas.com - 21/07/2019, 18:39 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menilai rencana presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan industri, dapat membuka keran investasi baru di sektor ini.

"Potensi investasi baru sangat memungkinkan, apakah itu nantinya berupa prakarsa badan usaha atau perubahan lingkup pengelola tol yang ada," kata Danang di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Ia menuturkan, banyak akses menuju kawasan industri, pelabuhan maupun bandara yang hingga kini masih belum terkoneksi dengan baik.

Hal tersebut merupakan peluang bagi investor untuk menanamkan modal untuk membangun akses konektivitas tersebut.

Baca juga: Tanggapan Atas Visi Infrastruktur Jokowi, Baru di Ujung Hilir

"Sama seperti Makassar New Port, itu ada dua kilometer koneksi antara port ke jalan tol yang ada di Sulsel. Itu belum tertangani, bagaimana kalau itu dikembangkan sebagai perubahan lingkup mereka," urai Danang.

Contoh lainnya seperti akses Tanjung Priok dan Patimban. Menurut Danang, ada sekitar 200 kilometer jalan akses penghubung yang masih bisa dibangun, baik melalui investasi baru maupu penambahan ruang lingkup oleh badan usaha.

Selain Makassar, hampir semua pelabuhan besar, Belawan kan sudah, Kuala Tanjung kita lihat ada koneksi yang putus.

"Jambi juga ada, Palembang kita lihat juga. Di Cirebon kan ada juga yang mau dikembangkan Pelindo II. Hampir aemua pelabuhan yang dikelola BUMN akan kita review semua," imbuhnya.

Sebelumnya, saat pidato Visi Indonesia Jokowi mengungkapkan rencana untuk melanjutkan pembangunan proyek infrastruktur.

Terutama, infrastruktur penunjang konektivitas untuk menghubungkan infrastruktur besar dengan kawasan produksi rakyat, seperti kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, hingga kawasan pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com