Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Basuki yang Kesal Bangun Rumah Dipersulit sampai Tarik Insinyur

Kompas.com - 18/07/2019, 16:22 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah instan sederhan sehat (RISHA) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisakan kekesalan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Ia bercerita, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu, Kementerian PUPR mengirim 450 insinyur muda untuk membantu proses pemulihan infrastruktur.

Salah satunya untuk membangun RISHA lantaran kebutuhan hunian korban terdampak gempa cukup mendesak, mengingat sebagian besar rumah mereka rusak.

Baca juga: 400 Insinyur Muda Mulai Disebar di Sejumlah Wilayah NTB

"Tapi Pak Bupati bilang, agak dilonggarkan dan juga lebih cepat. Saya bingung, ada apa ini," cerita Basuki saat Lokakarya Nasional Peduli Gempa dan Gunung Api di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Menurut dia, dalam membangun hunian, pemerintah pusat selalu menekankan pembangunan yang lebih baik. Karena itu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta per rumah yang berasal dari APBN.

Adapun teknologi RISHA dipilih karena dinilai sudah teruji tahan gempa dan cukup cepat pada saat proses instalasinya.

Baca juga: Dikritik Fahri, Ini Jawaban Menteri Basuki Soal Risha

"Tapi karena perilaku itu, sudah tahu gempa, mau dibangun lebih baik lagi, yang tadinya rumah tahan gempa, diubah jadi rumah ramah gempa. Iki opo (ini apa)? Malah ingin mengurangi spesifikasi dan kami dianggap menghambat," ungkap Basuki.

"Saya bilang, kalau ada uang APBN yang masuk, saya yang bertanggung jawab. Karena kalau nanti terjadi gempa, runtuh lagi, saya yang tanggung jawab," imbuhnya.

Mendapati perilaku tersebut, Basuki akhirnya, menarik seluruh insinyur muda yang telah ditugaskan untuk kembali ke pusat.

Kendati demikian, ia meyakinkan, bahwa pemerintah pusat terus memberikan pendampingan bila ada masyarakat yang ingin membangun RISHA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com