KUPANG, KOMPAS.com - Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dibangun di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), belum terjual habis.
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) NTT Bobby Pitoby menyampaikan hal tersebut kepada Kompas.com di ruang kerjanya, di Kupang, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Bobby, jumlah rumah FLPP yang dibangun mencapai 2.750 unit dari total 3.000 unit rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sementara yang belum terjual mencapai 500 unit.
Baca juga: Bertemu Wali Kota Kupang, REI NTT Bahas Penghapusan BPHTB
"Kalau secara Nasional, Perumahan FLPP kuotanya sudah habis terjual, terutama di kota-kota besar seperti di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi," ungkap Bobby.
Walau kuota FLPP di NTT belum habis, namun pihaknya masih mengajukan penambahan unit rumah.
"Kita sudah sepakat untuk mengajukan tambahan 750 unit rumah FLPP kepada Kementerian PUPR. Sehingga totalnya menjadi 3.500 unit," imbuh Bobby.
Bobby mengaku, DPD REI NTT bersama Kementerian PUPR akan bertemu dengan presiden, guna membicarakan tentang penambahan kuota FLPP.
Dia mengatakan, animo pembelian rumah FLPP di NTT masih rendah, karena mahalnya biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Kendati demikian, Bobby tetap optimistis, rencana pemerintah untuk menghapus biaya BPHTP, akan mendorong warga untuk membeli rumah FLPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.