Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"One Way" dan "Contra Flow" Dinilai Untungkan Pedagang di Jalur Arteri

Kompas.com - 11/06/2019, 18:16 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai, pemberlakuan contra flow dan one way tak hanya mendorong kelancaran arus kendaraan di jalan tol pada saat mudik dan balik lebaran.

Di sisi lain, kebijakan tersebut juga memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang makanan dan buah tangan yang berada di jalan arteri atau jalan nasional.

Menurut Basuki, dengan kebijakan tersebut, kendaraan yang berasal dari arah berlawanan diharuskan melewati jalan arteri.

Imbasnya, perekonomian masyarakat pun menggeliat seiring dengan keinginan masyarakat untuk berhenti dan beristirahat di sejumlah tempat peristirahatan atau restoran.

Baca juga: 41 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

"Ada positifnya one way itu. Karena di jalan nasional pada saat mudik orang dari timur ke barat yang lewat jalan nasional itu bisa beli di warung-warung. Begitu juga waktu balik dari Jakarta menuju ke daerah, banyak yang belanja di warung-warung itu," kata Basuki di Jakarta, Senin (10/6/2019).

Salah satu contohnya, sebut dia, penjaja oleh-oleh di Brebes. Basuki mengaku, sempat melakukan pengecekan saat arus balik bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (9/6/2019) ke jalur arteri dan melintasi wilayah tersebut.

"Kemarin di Brebes orang mampir beli oleh-oleh yang tahun lalu kosong," kata dia.

Kendati demikian, kebijakan tersebut juga menuai catatan. Perilaku masyarakat yang kerap berpindah jalur melalui median jalan adalah salah satunya

"Bayangkan di dalam satu one way, itu ada mobil yang lewat median karena agak kosong di sini, agak penuh, dia lewat (pindah ke jalur lain). Itu bahaya sekali. Itu perilaku yang (perlu) dievaluasi polisi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com