Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKAI Incar Bisnis Hotel Naik 80 Persen

Kompas.com - 29/05/2019, 22:19 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai melakukan diversifikasi usaha, produsen keramik Esenza, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, berharap besar kepada lini bisnis baru mereka di sektor perhotelan pada tahun ini.

Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri, Teuku Johas Raffli mengatakan, emiten keramik berkode IKAI ini telah memiliki dan mengoperasikan beberapa hotel sejak tahun lalu.

"Beberapa itu ada di semeter dua, jadi kontribusinya belum terlalu tercermin. Tapi terhadap revenue 2019, kita confidence bisa menerima revenue sekitar Rp 80 miliar dari kontribusi hotel yang sudah ada," kata Johas di Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Dalam catatan Kontan, perseroan telah mengakuisisi sejumlah perusahaan perhotelan di antaranya PT Realindo Sapta Optima, PT Mahkota Artha Mas, PT Mahkota Properti Indo Medan, PT Hotel Properti dan PT Saka Mitra Sejati.

Baca juga: Hindari China, IKAI Fokus pada Keramik High End

Tahun ini, perseroan berencana mengakuisis tiga hotel baru dengan grade bintang tiga dan empat.

Tidak tanggung-tanggung, dana segar sebesar Rp 500 miliar pun bakal disiapkan untuk membeli hotel tersebut.

Optimisme di sektor perhotelan, diungkapkan Johas, tak lepas dari pembangunan infrastruktur masif yang dilakukan pemerintah guna mendukung sektor pariwisata dan industri kreatif.

Saat ini, Indonesai peringkat ke 42 di dunia dan 12 di Asia Pasifik dengan jumlah acara yang juga meningkat dari 76 acara menjadi 150 acara pada 2019.

"Kontribusi industri MICE ditumbuhkan ekonomi kreatif dan pariwisata sehingga akhirnya menumbuhkan perekonomian regional," kata dia.

Sementara itu, Komisaris Utama IKAI Raja Sapta Oktohari berharap, industri perhotelan dapat mengerek pendapatan perseroan yang dalam dua tahun terakhir cukup jeblok.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan hari ini, IKAI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 71 miliar untuk tahun buku 2018.

Sebelumnya, IKAI harus menanggung rugi sebesar Rp 52,39 miliar pada 2017. Jumlah tersebut turun 64,34 persen (year on year) dibandingkan rugi tahun 2016 sebesar Rp 146,91 miliar.

"Sebelum itu kita sudah menerima keuntungan. Sebelum operasional pun kita sudah sangat strategic. Kita sukup percaya diri 60:40, karena Esenza ini baru kuartal kedua (tahun) ini produksi ulang. Mungkin bisa sampai 80 persen kontribusi propertinya," pungkas Okto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com