Beroperasi Oktober, Tol Manado-Bitung Terintegrasi KEK dan Pelabuhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian ruas Tol Manado-Bitung dijadwalkan beroperasi pada Oktober 2019.

Tol ini dinilai memiliki keistimewaan karena dalam perencanaannya terintegrasi dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pelabuhan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, integrasi tol tersebut yakni dengan KEK Bitung dan Pelabuhan Internasional Bitung.

"Sehingga proyek ini harapannya betul-betul meningkatkan perekonomian Sulawesi Utara, tapi pada saat yang sama bisa jadi contoh yang baik dalam pengembangan jaringan tol," kata Danang beberapa waktu lalu.

Baca juga: Trase Tol Bawen-Yogyakarta Sudah Ditetapkan

Jalan tol sepanjang 39 kilometer yang dibangun dengan investasi Rp 5,2 triliun ini terdiri atas dua seksi. Seksi I ruas Ring Road Manado-Sukur-Airmadidi dan Seksi II Airmadidi-Bitung.

Progres konstruksi keseluruhan kini telah mencapai 60,52 persen.

Adapun sebagian ruas yang ditargetkan dapat beroperasi dalam waktu dekat yakni Seksi I.

Pembangunan seksi tersebut terbagi ke dalam dua bagian, yakni Seksi I A yang didanai dengan pinjaman dari pemerintah China saat ini telah mencapai 81,2 persen.

Sementara Seksi I B yang didanai dengan menggunakan APBN rupiah murni telah mencapai 99,4 persen.

"Ditargetkan untuk Seksi I beroperasi Oktober 2019," ujarnya.

Sementara itu untuk Seksi II yang menjadi tugas badan usaha jalan tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Manado Bitung, ditargetkan beroperasi pada tahun depan.

"Targetnya April 2020," singkat Danang.

Sama seperti Seksi I, pekerjaan konstruksi Seksi II juga terbagi dua, yaitu Seksi II A sepanjang 11,5 kilometer saat ini progres fisiknya telah mencapai 84,96 persen.

Sementara Seksi II B sepanjang 13,5 kilometer progres fisiknya baru mencapai 14,58 persen.

Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan dari Manado menuju Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi hanya 30 menit.