Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Bisnis Properti Kompas Gramedia Group

Kompas.com - 30/03/2019, 17:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompas Gramedia Group melalui pilar bisnis Medialand semakin serius berkontribusi dalam pemerataan pembangunan di sektor properti.
 
Tidak hanya mengembangkan proyek-proyek yang potensial mendatangkan keuntungan, melainkan juga berdampak luas bagi masyarakat dengan keunggulan pada prinsip nilai ramah lingkungan dan hemat energi.
 
Beberapa proyek andalan Medialand antara lain Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City yang hingga saat ini menjadi gedung pameran terbesar di Asia Tenggara, dan perkantoran Allianz Tower Jakarta.
 
Direktur Utama Medialand Teddy Surianto menuturkan, pengembangan properti dengan ciri ramah lingkungan dan hemat energi akan tetap dijadikan sebagai strategi, sekaligus visi dari bisnis perusahaan.
 
Karena itu, kata Teddy, proyek apa pun yang akan dikembangkan pada masa depan, dan dengan siapa pun mitra bisnis yang digandeng, haruslah memenuhi unsur-unsur tersebut.
 
"Proyek kerja sama kami dengan Wika Realty, contohnya, adalah hasil dari kesamaan visi. Selain lokasinya yang strategis dengan dukungan berbagai moda transportasi," ungkap Teddy kepada Kompas.com, Sabtu (30/3/2019).
 
 
Proyek kemitraan dengan PT Wika Realty Tbk dimaksud adalah Tamansari Skyhive yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur.
 
Rendering Skyhive Apartment, Cawang, Jakarta TimurDokumentasi Wika Realty Rendering Skyhive Apartment, Cawang, Jakarta Timur
Ini merupakan apartemen dengan jumlah 517 unit yang dikerjasamakan melalui skema joint operation (JO). 
 
Guna merealisasikan Tamansari Skyhive, keduanya menganggarkan Rp 400 miliar sebagai dana investasi.
 
Pada saat proyek ini terbangun dan diserahterimakan tahun 2022 mendatang, nilai kapitalisasinya diharapkan menyentuh angka Rp 700 miliar.
 
Setelah Tamansari Skyhive, lanjut Teddy, Medialand yang memiliki cadangan lahan (land bank) di beberapa titik dalam kota Jakarta, akan memanfaatkannya untuk pengembangan properti hunian jangkung (high rise residential).
 
"Ini kami lakukan karena harga lahan terus meningkat, dan di beberapa titik sudah sangat tinggi," kata Teddy.
 
Sementara untuk lahan di pinggiran Jakarta, Medialand akan menyesuaikan dengan segmen pasar yang dibidik.
 
Teddy memastikan, jenis properti yang akan dikembangkan di pinggiran Jakarta ini adalah cenderung kepada jenis landed residential atau perumahan tapak.  
 
Untuk tahun 2019, Medialand akan membangun perluasan sarana kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), di Gading Serpong, Tangerang Selatan.
 
Perluasan kampus ini untuk menampung program studi Strata Dua, program studi vokasi, dan co-working space, serta program inkubasi skystar venture UMN.
 
Allianz Tower, Kuningan, Jakarta.Dokumentasi Lamudi Allianz Tower, Kuningan, Jakarta.
Selain itu, dalam catatan Kompas.com, Medialand juga tengah menyiapkan pengembangan apartemen yang diperuntukkan khusus mahasiswa di lokasi yang sama.
 
Apartemen ini dikembangkan di atas lahan seluas 8 hektar. Sama seperti kampus UMN, apartemen mahasiswa ini dirancang dengan konsep hemat energi, ramah lingkungan, dan smart living
 
Harga yang dibanderol sekitar Rp 20 juta per meter persegi, dengan posisi perizinan sudah mencapai tahap akhir.
 
Ada pun proyek strategis lainnya merupakan properti dengan konsep transit oriented development (TOD) di atas lahan dengan lokasi strategis.
 
Terdapat dua pengembangan TOD yakni di lokasi yang dilintasi jalur light rail transit  (LRT) Jabodebek, dan jalur commuter line (CL) Bogor. Keduanya mengokupasi lahan seluas total 20 hektar.
 
Terkait kemitraan dengan investor atau pengembang lainnya, Teddy mengatakan, Medialand telah melakukan mempertimbangkan beberapa opsi yang masih dalam tahap pembahasan.
 
Termasuk tawaran Wika Realty untuk kembali berkolaborasi di beberapa proyek lainnya setelah Tamansari Skyhive. 
 
"Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan makin sinergis ke depannya," tambah dia.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com