Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Salurkan Rp 5,1 Triliun Perbaiki Rumah Lombok

Kompas.com - 22/03/2019, 23:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mengklaim telah menyalurkan dana Rp 5,1 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah bagi korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penyaluran dana bantuan itu dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu sampai saat ini dengan jumlah yang bervariasi.

Adapun jenis rumah yang dibangun bermacam-macam, antara lain Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), Rumah Instan Konvensional (Riko), dan Rumah Instan Kayu (Rika).

“Uangnya sebetulnya sudah masuk sebelum Desember ini, sudah Rp 3,5 triliun, tapi karena prosedurnya ruwet jadi tidak sampai segera ke masyarakat," jelas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (22/3/2019).

Jokowi menambahkan, pemerintah menambah dana lagi senilai Rp 1,6 triliun. Ini berarti sudah terkumpul di NTB Rp 5,1 triliun.

Baca juga: Rumah Tahan Gempa di Lombok Terbukti Kekuatannya

Selain pembangunan rumah, dia juga melihat progres signifikan dalam pembagian buku tabungan.

Sejak Februari lalu, sudah dibagikan 160.000 buku tabungan kepada masyarakat korban gempa, dari total 216.000 buku tabungan.

Dia menambahkan, harus diakui bahwa ada berbagai kendala di lapangan dalam pembangunan kembali rumah tersebut.

Salah satu yang masih harus dibereskan saat ini adalah kekurangan bahan bangunan, misalnya baja ringan dan semen.

Untuk itu, dia akan menghubungi Menteri BUMN agar segera memberikan lebih banyak suplai.

“Manajemen material, manajemen bahan, semen tadi, saya mendapatkan keluhan sehingga kita akan drop langsung dari pabrik, dari BUMN, baik baja ringan maupun semennya,” imbuh Jokowi.

Mengenai target penyelesaian secara keseluruhan, Presiden mengharapkan bisa dirampungkan secepatnya sehingga bisa segera ditempati.

Namun, dia melihat antusiasme masyarakat bersama aparat pemerintah, termasuk TNI, untuk bekerja sama menyelesaikannya.

“Contoh kompleks di sini bisa dilihat, saya kira ini bukan pekerjaan yang ringan, jadi kadang-kadang prosesnya cepat, tapi lapangannya ada masalah. Ini yang mau kita klik kan agar semuanya tidak ada masalah,” pungkas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com