Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cementaid Bangun Pabrik Baru Lebih Besar di ModernCikande

Kompas.com - 22/03/2019, 20:29 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Cementaid Sales and Services Indonesia resmikan pabrik terbarunya yang lebih besar di Cikande, Serang, Banten. Pabrik material adiktif bangunan ini lebih besar dibandingkan fasilitas produksi pertamanya di Jakarta Timur.

Prosesi peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan tersebut dilakukan Jumat (15/3/2019) pekan lalu di lahan seluas 2.565 meter persegi. Sementara itu, bangunan pabrik berikut fasilitas pendukungnya akan dikembangkan seluas 1.500 meter persegi.

President Director Cementaid Indonesia, Jhon Lindsay Aldred, mengatakan dengan luas bangunan tersebut, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 5.000 ton admixtures (campuran beton) per tahun.

"Jumlah penduduk Indonesia saat ini 265 juta jiwa, artinya penggunaan material semen juga sangat besar sehingga kami yakin industri konstruksi di Indonesia juga masih akan tumbuh," kata Jhon, Jumat (22/3/2019).  akan

Jhon menambahkan, nilai investasi untuk membangun pabrik baru ini mencapai 1 juta dollar AS. Dia optimistis bisa meraih pasar Indonesia sehingga pada 2019, Cementaid Indonesia menargetkan penjualan 3 juta dollar AS atau lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan 2018.

PT Cementaid Sales and Services Indonesia merupakan anak usaha dari Cementaid, yakni perusahaan asal Australia yang didirikan pada 1946. Pada 2008 Cementaid Indonesia resmi menjadi Perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) dan mulai berproduksi penuh di Indonesia sejak 2010 melalui fasilitas manufakturnya di Jakarta Timur.

"Salah satu produk utama yang kami pasarkan di Indonesia adalah Hydrophobic Pore-blocking Ingredient yang digunakan sebagai material campuran agar beton tahan air secara permanen. Ini cocok diaplikasikan untuk mengantisipasi kebocoran pada basement, dinding diafragma, stasiun bawah tanah, tangki air, kolam renang, taman maupun dek atap. Selain anti bocor, HPI juga bisa melindungi beton dan penguatan baja terhadap korosi yang disebabkan oleh air laut, asam atau bahan kimia korosif lainnya," kata Jhon.

Untuk mencapai targetnya tahun ini, lanjut Jhon, Cementaid membidik end user yang biasanya sering mengeluhkan biaya penggantian waterproofing dan perawatan berbiaya tinggi, terutama fasilitas kolam renang, taman atap, basement dan dak beton.

Sementara itu, PT Modern Industrial Estat, anak usaha PT Modernland Realty Tbk, menilai dibangunnya pabrik PT Cementaid Sales and Services Indonesia di ModernCikande sudah sangat tepat. Dia berjanji akan memberikan dukungan maksimal agar pembangunan pabrik berjalan lancar dan bisa beroperasi dengan baik.

"Saat ini dari total lahan 3.175 hektar, luas lahan yang telah dikembangkan di ModernCikande ini sudah 40 persen dengan sisa pengembangan lahan sesuai perizinan sekitar 1500 hektar. Sekarang ini sudah lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun multinasional di kawasan industri ini," ucap Pascall Willson, Direktur Utama PT Modern Industrial Estat.

Selain akan menambah fasilitas penunjang seperti dormitory, rumah sakit, dan apartemen kelas menengah, serta area perbelanjaan. MCIE juga baru saja mengembangkan Modern Halal Valley, sebuah kawasan industri halal pertama terluas di Indonesia, yakni 500 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com