Jokowi Sebut Jumlah Bendungan Indonesia Kalah Banyak dari China

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah tak hanya fokus pada dukungan untuk sektor transportasi saja, seperti jalan nasional, jalan tol dan jembatan.

Lebih dari itu, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap sektor pertanian, salah satunya yakni dengan pembangunan waduk dan bendungan untuk keperluan pengairan.

"Nah, beberapa tahun ini, kita membangun sedikitnya 65 bendungan, sebagian sudah selesai, sebagian lain dalam pengerjaan," tulis Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat akun Instagram resminya, Kamis (21/3/2019).

Dari total bendungan yang akan dibangun, 29 di antaranya ditargetkan rampung hingga akhir 2019. Sementara sisanya, selesai secara bertahap pada 2023.

Baca juga: Tampungan Air Kita Masih Jauh dari Ideal

Meski terlihat masif, Jokowi mengaku, jumlah bendungan yang dimiliki Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan negara lain.

Sebagai catatan, hingga awal 2015, Indonesia hanya memiliki 231 bendungan. Itu pun tidak sepenuhnya dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

"Waduk sebanyak itu untuk negeri sebesar ini hanya bisa menjangkau sekitar 11 persen wilayah pertanian. Bandingkan dengan China, mereka memiliki 110.000 waduk. Selisihnya jauuuh sekali," tulis Jokowi.

Hingga akhir 2018, 14 bendungan telah rampung yakni Bendungan Rajui dan Paya Seunara di Provinsi Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur.

Kemudian, Titab di Bali, Teritip di Kalimantan Timur, Raknamo Tanju di Nusa Tenggara Barat, Mila dan Rotiklod di Nusa Tenggara Timur, Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Kepulauan Riau, dan Sindangheula di Banten.

Adapun 15 bendungan yang konstruksinya ditargetkan selesai pada 2019 yakni Bendungan Gongseng, Karalloe, Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, Ladongi, Napun Gete, Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.

Selain itu, 10 bendungan yang mulai dibangunan pada tahun ini, yaitu Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk, dan Bulango Ulu.

Presiden menambahkan, bila seluruh pembangunan bendungan yang direncanakan rampung, maka 20 persen lahan pertanian dapat terairi.

"Jumlahnya memang masih jauh dari memadai, tapi kita sudah memulai," tutup Jokowi.