Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampungan Air Kita Masih Jauh dari Ideal

Kompas.com - 21/03/2019, 14:01 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Target pemerintah membangun 65 bendungan sampai tahun 2023 merupakan upaya memperbanyak tampungan air.

Air ini bisa digunakan untuk berbagai manfaat, di antaranya pengairan tanaman. Tampungan air di Indonesia masih jauh dari ideal.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi mengatakan, tampungan air baru 53 meter kubik per kapita per tahun.

“Idealnya suatu negara punya tampungan air 1.900 meter kubik per kapita per tahun. Sekarang tampungan kita baru 53 meter kubik per kapita per tahun,“ ucap Hari, di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Dia mengungkapkan, bahkan tampungan air Indonesia masih kalah jauh dari Thailand yang besarannya 1.200 meter kubik per kapita per tahun.

Baca juga: Pembangunan 29 Bendungan Kelar Akhir 2019

Melalui Visium 2030, Kementerian PUPR menargetkan Indonesia bisa mencapai tampungan air di angka 120 meter kubik per kapita per tahun.

“Kami sudah mencanangkan dengan Visium 2030, jadi 120 meter kubik per kapita per tahun. Dengan selesainya 65 bendungan tahun 2023 kira-kira bisa 95 meter kubik per kapita per tahun,” ujar Hari.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, dari 7,2 juta hektar lahan irigasi di Indonesia, hanya 11 persen yang mendapatkan suplai air dari bendungan. 

Jika nantinya 65 bendungan sudah rampung dikerjakan, akan menambah luas lahan pertanian yang mendapat suplai irigasi dari bendungan hingga mencapai 20 persen.

Adapun 29 bendungan yang akan diselesaikan sampai akhir tahun 2019 akan memberikan suplai air di area irigasi seluas 258.902 hektar.  

Total kapasitas tampungannya 2,15 miliar meter kubik dan bisa mereduksi banjir dengan debit air 5.720 meter kubik per detik, suplai air baku 24,86 meter kubik per detik, dan potensi listrik 150 megawatt.

Basuki mengatakan pentingnya bendungan adalah agar masyarakat bisa membuat pola tanam yang teratur sehingga pengairannya tidak tergantung pada musim hujan dan kemarau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau