Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran PDAM Seluruh Indonesia Tembus 33,16 Persen

Kompas.com - 01/02/2019, 09:48 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Bambang Sudiatmo mengatakan tingkat kehilangan air pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia rata-rata sebesar 33,16 persen.

Angka ini masih harus ditekan karena belum memenuhi target yang ditentukan, yaitu kurang dari 20 persen.

“Tingkat kehilangan air rata-rata nasional di PDAM adalah 33,16  persen. Angka ini masih tinggi dibandingkan dengan target nasional kurang dari 20 persen,” ujar Bambang kepada Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

Berdasarkan data BPPSPAM, tingkat kehilangan air dalam beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada 2015, PDAM kehilangan air sebesar 32,47 persen.

Kemudian, peningkatan kehilangan air juga terjadi pada 2017 sebanyak 32,80 persen.

Bambang menjelaskan, ada dua penyebab terjadinya kehilangan air dalam SPAM, yaitu kehilangan fisik akibat adanya jaringan pipa yang bocor dan kehilangan komersial akibat tidak akuratnya pengukuran meter air pada pelanggan.

Diberitakan sebelumnya, pengamat infrastruktur Bambang Susanto Priyohadi mengungkapkan sistem penyediaan air minum di Indonesia, di perkotaan dan perdesaan, masih minim sehingga pelayanannya tidak maksimal.

Baca juga: Menurut Pengamat, Kebocoran SPAM Lebih dari 30 Persen

Dia mengatakan hal itu saat diskusi tentang pembangunan infrastruktur di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Menurut Bambang, minimnya penyediaan air itu akibat menurunnya kualitas sumber air dan rendahnya kualitas manajemen PDAM.

Tingkat kehilangan air di 378 PDAM seluruh Indonesia mencapai 32,80 persen.

“Dari 378 PDAM, rata-rata kebocoran 30 sampai 35 persen. Ini terjadi di semua PDAM, bayangkan jumlah kebocorannya. Ini masalah besar,” ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com