Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Kantongi Izin Prinsip Bangun Politeknik

Kompas.com - 27/12/2018, 12:49 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengantongi izin prinsip pendirian Politeknik PUPR dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Politeknik tersebut diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja konstruksi yang memiliki kompetensi keahlian untuk bekerja di proyek-proyek infrastruktur, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.

Penyerahan izin tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Ruang Serbaguna Gedung Utama Kementerian PUPR, Kamis (27/12/2018).

Nantinya, Kementerian PUPR akan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, seperti pemanfaatan lahan, tenaga pengajar, laboratorium dan peralatan, serta kerjasama lainnya dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kepala Badan Pengembangan SDM Lolly Martina Martief menuturkan, ada tiga program studi yang akan diselenggarakan di politeknik itu, yakni DIII Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, DIII Teknologi Konstruksi Bangunan Air, dan DIII Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan.

"Pendidikan Politeknik PU ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan SDM lulusan program pendidikan yang spesifik di bidang ke-PU-an," kata Loly.

Saat ini, industri konstruksi masih membutuhkan banyak tenaga kerja. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi setiap kenaikan dana infrastruktur sebesar Rp 1 triliun dibutuhkan 14.000 tenaga konstruksi.

Disamping itu, data BPS tahun 2017, menunjukkan bahwa lulusan SMA mendominasi unskilled labour di Indonesia. Sebanyak 74% tenaga konstruksi merupakan level pekerja tukang atau pembantu tukang.

"Dengan kondisi tersebut, hal ini mendesak peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari unskilled labour menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil," kata dia.

Dekan Fakultas Teknik Undip Agung Wibowo berharap, Politeknik PUPR kelak dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pengembangan kemampuan para mahasiswanya.

Sementara itu, Menteri Ristekdikti M Nasir berharap, agar para mahasiswa yang menempuh pendidikan di sana tak hanya sekedar memperoleh ijazah tetapi juga sertifikat keahlian sesuai dengan bidangnya masing-masing.

"Ke depan pekerjaan itu yang gigit jari bukan masalah ijazah tapi kompetensi para lulusan itu sendiri," kata Nasir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan, ada 150 peserta didik saat politeknik itu dibuka pertama kali tahun depan.

Baik itu mereka yang mendapatkan beasiswa dari Kementerian PUPR maupun masuk dari jalur umum.

"Harapannya bisa langsung dikirkm ke daerah. Penempatannya nanti bisa selain di PU bisa dengan BUMN lain, karena mereka juga kesulitan cari orang," tutur Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com