Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Bendungan Sukamahi dan Ciawi Kurangi Banjir Jakarta

Kompas.com - 26/12/2018, 22:15 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

CIAWI, KOMPAS.com - Dua bendungan yang kini tengah dibangun pemerintah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Bendungan Ciawi dan Sukamahi, diyakini dapat membantu mengendalikan banjir di wilayah DKI Jakarta.

Bahkan, Presiden Joko Widodo menyebut, hadirnya bendungan ini dapat mengurangi masalah banjir yang kerap terjadi setiap tahun, dengan cukup signifikan.

"Sukamahi dan Ciawi ini akan mengurangi masalah banjir di Jakarta kurang lebih 30 persen," kata Presiden usai meninjau kedua bendungan tersebut, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Di Depan Anies, Presiden Sebut Pentingnya Normalisasi Sungai Ciliwung

Lantas, bagaimana cara kedua bendungan ini dapat mengendalikan banjir?

Dari data teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dilansir Kompas.com, reduksi banjir dimulai dari Bendungan Ciawi.

Tanpa bendungan, debit air di Sungai Ciliwung mencapi 365 meter kubik/detik, sementara dengan adanya bendungan debit air turun menjadi 253,25 meter kubik/detik. Artinya, telah terjadi penurunan hingga 30,6 persen.

Reduksi tersebut kemudian dilanjutkan di Bendungan Sukamahi, Bendungan Katulampa, Pintur Air Depok, hingga Pintu Air Manggarai.

Di Bendungan Sukamahi, misalnya, bila tanpa bendungan debit air 56,52 meter kubik/detik, setelah ada bendungan menjadi 41,05 meter kubik/detik.

Sementara, debit air di Bendungan Katulampa sebelum adanya kedua bendungan mencapai 563,11 meter kubik per detik. Setelah ada bendungan turun menjadi 427,84 meter kubik/detik.

Adapun di Pintu Air Manggarai bila sebelumnya debit air mencapai 655,03 meter kubik/detik, setelah ada bendungan turun 11,9 persen menjadi 577,05 meter kubik/detik.

Presiden mengatakan, penanganan masalah banjir harus dilakukan secara simultan dari hulu ke hilir. Bila masalah di hulu telah dikurangi dengan pembangunan kedua bendungan itu, maka masalah di hilir harus diselesaikan dengan berbagai cara.

Mulai dari melanjutkan proses normalisasi sungai, hingga pembuatan terowongan penghubung antara Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

"Itu kalau menyambung bisa mengurangi banyak dan tentu saja pelebaran Ciliwung juga masih sangat dibutuhkan. Dan yang dilakukan Pak Gubernur dengan membuat tanggul resapan, drainase, itu wajib dikerjakan dan diselesaikan," tuntas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau