Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asparindo Siapkan Aplikasi Digital untuk Pasar Tradisional

Kompas.com - 10/12/2018, 14:47 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (11/12/2018). Asparindo menyiapkan aplikasi berbasis Android untuk transaksi pembayaran e-retribusi dan transaksi jual beli di pasar rakyat dan pembayaran lainnya.

Bertema Digitalisasi Pasar Rakyat, rakernas akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Acara tersebut diperkirakan dihadiri sekitar 1.000 peserta yang merupakan perwakilan pengelola pasar yang sampai saat ini jumlahnya lebih dari 9.000 pasar tradisonal di seluruh Indonesia.

"Di rakernas ini kami mencoba memperkuat konsolidasi antarpengelola pasar rakyat di tingkat kota atau kabupaten yang ada di 34 Provinsi. Proyek digitalisasi bisnis perpasaran ini menjadi perhatian kami, karena memang sudah jadi kebutuhan," ujar Y. Joko Setyanto, Ketua Umum Asparindo, Senin (10/11/2018).

Joko menambahkan, pasar rakyat sangat punya peran penting dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, memberikan kesempatan kerja dan berusaha, serta menjadi lokomotif pengembangan perekonomian nasional.

"Untuk itu, lanjut dia, Asprindo, mendukung pelaksanaan gerakan nontunai dalam transaksi pembayaran. Aplikasi berbasis android tersebut dinamakan dengan PasarKita yang akan berguna untuk transaksi pembayaran e-retribusi dan transaksi jual beli di pasar rakyat.

"Juga untuk pembayaran lainnya seperti bayar listrik, air, dan sebagainya," ujar Joko.

Digelar dua hari, rakernas tersebut akan diisi dengan beberapa sesi diskusi yang menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sebagai pembicara.

Rakernas ini, lanjut Joko, akan menjadikan digitalisasi sebagai program pengembangan manajemen perpasaran. Hal itu mengingat digitalisasi pasar akan menjadi faktor esensial di balik perkembangan dan pertumbuhan pasar tradisional ke depan. Ide besar tersebut harus segera direalisasikan.

"Lebih dari itu, digitalisasi pasar tradisonal selain menciptakan efisiensi juga akan membuat transaksi para pedagang dan pembeli bisa lebih cepat, nyaman, aman; karena cardless dan cashless,” tambahnya.

Tidak hanya itu, digitalisasi pasar tradisional juga bisa mendorong menaikkan daya saing pasar tradisional untuk bersaing dengan pasar modern dan bisa bertahan menghadapi persaingan di era teknologi digital.

"Suka tidak suka, pasar tradisional harus mulai mengadopsi teknologi dengan cepat agar tidak tenggelam. Mereka bisa bersaing dengan pasar modern di era teknologi digital ini. Siapa pun bisa mengakselerasi transformasi cara kerja pasar rakyat dari tradisional ke digital," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com