Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Hentikan Sementara Proyek Jembatan di Nduga Papua

Kompas.com - 04/12/2018, 12:46 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan sementara pekerjaan proyek jembatan penghubung Kali Aorak dan Kali Yigi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, hingga situasi aman terkendali.

Penghentian ini terkait dengan pembantaian terhadap 31 pekerja pembangunan jembatan itu yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (2/12/2018).

"Dengan adanya kejadian ini, seluruh pekerjaan dihentikan, dari ruas Mamugu-Wamena, sambil menunggu kondisi kondusif menurut rekomendasi dari Pangdam dan Kapolda," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Baca juga: Ini Instruksi Jokowi soal Kabar Penembakan 31 Pekerja Jembatan di Nduga

Basuki mengambil keputusan tersebut usai bertemu dengan Kapolri dan Panglima TNI untuk koordinasi terkait kejadian ini.

Dia menyampaikan, TNI sudah mengirim pasukan untuk mengecek situasi di lapangan dan memastikan jumlah korban.

"Panglima TNI sudah kirim pasukan, beliau menunggu laporan yang lebih pasti tentang kejadian dan jumlah korban," kata Basuki.

Rencananya, malam ini Basuki akan berangkat ke Papua untuk mengunjungi lokasi kejadian sekaligus melihat kondisi terakhir di sana.

Sebelumnya diberitakan, pembunuhan sadis diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, terhadap 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aorak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018).

Mereka bekerja di perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya yang saat ini sedang membuka konektivitas daerah terisolasi di wilayah pegunungan tengah itu.

Lokasinya jauh dari ibu kota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto saat perayaan ulang tahun Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Ketika salah satu pekerja mengambil foto, hal itu diketahui oleh kelompok KKB.

Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto, lalu berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau