Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Amdal Calon Bandara Jenderal Besar Soedirman Segera Dibahas

Kompas.com - 06/11/2018, 19:23 WIB
Iqbal Fahmi,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Bandara komersial Jenderal Besar Soedirman di Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, pekan ini memasuki tahap pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Komandan Landasan Udara Jenderal Besar Soedirman Letkol Penerbang Putu Sucahyadi menuturkan, saat ini pihaknya telah selesai membahas mengenai masterplan dan daerah lingkungan kerja (DLKr).

“Proses sampai dengan saat ini sudah selesai pembahasan masterplan dan DLKr, sudah selesai dibahas. Selanjutnya kami tinggal menunggu surat dari Angkasa Pura (AP) II yang nanti diterima di KASAU, selanjutnya tinggal menunggu persetujuan beliau (KASAU),” kata Putu kepada Kompas.com, Selasa (6/11/2018).

Baca juga: Angkasa Pura Tegaskan Proyek Bandara Jenderal Soedirman Tidak Mandek

Putu melanjutkan, dalam waktu dekat rencananya akan ada pertemuan sejumlah instansi terkait Amdal.

Dokumen Amdal diperlukan agar nantinya dalam progres pembangunan, kemungkinan-kemungkinan dampak bisa diantisipasi.

“Pekan ini akan dimulai kick-off  meeting atau dilakukan pembahasan tentang kajian Amdal. Ini juga kaitannya dengan prosedur pembangunan bandara. Kalau kajian Amdal ini ada beberapa instansi yaitu Angkasa Pura II, Pemprov Jateng, Pemkab Purbalingga, TNI AU,” jelas Putu.

Menurut Putu, pembahasan Amdal menjadi bagian prosedur sebelum nantinya masuk ke proses pelelangan pembangunan fisik, seperti terminal dan sarana lainnya.

“Ini persyaratan untuk masuk lelang pembangunan fisik,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Imam Wahyudi mengatakan, kapasitas Pemkab Purbalingga saat ini sebatas pada pembangunan akses jalan tembus dari Jalan Raya Tidu menuju bandara.

“Jalan tembus dari Tidu ke bandara, untuk masuk ke terminal sudah,” kata Imam.

Untuk diketahui, Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan bandara militer yang akan difungsikan menjadi bandara komersial.

Oleh karenanya, akses masuk nantinya juga bakal dipisah antara komersial dan kepentingan militer.

“Jadi dipisahkan untuk kepentingan sipil dan militer. Nanti untuk komersial masuknya lewat jalan tembus Tidu,” sebut Imam.

Dia menambahkan, mulai tahun 2019 kewajiban pembangunan menjadi tanggung jawab Pemprov Jawa Tengah.

Pemkab Purbalingga hanya membantu soal pembebasan lahan. Baik untuk penambahan lintasan maupun untuk sarana pendukung lain.

“Kalau 2019 ini sudah selesai, selanjutnya dari Pemprov Jawa Tengah. Pembebasan lahan air strip dan landasaan. Untuk saat ini landasan 1.600 meter sudah, juga sudah yang run away 1.600 meter. Provinsi juga sudah survei ke sini, terkait air strip yang 3.000 meter,” papar Imam.

Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi berharap pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman bisa menjadi sumbu yang memicu perekonomian di Purbalingga, terutama sektor pariwisata.

Purbalingga mesti berbenah untuk menjadi destinasi wisata nasional, bahkan dunia.

"Masyarakat Purbalingga diminta bukan hanya menjadi penonton saja namun bisa mendapatkan manfaatnya. Utamanya dalam mengembangkan Purbalingga sebagai tujuan wisata baik dalam negeri maupun luar negeri," pungkas Dyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau