Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih LPKR Turun 25 Persen

Kompas.com - 02/11/2018, 12:40 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan laporan keuangan sembilan bulan di 2018 laba bersih PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencapai Rp 470 miliar atau turun 25 persen YoY dibandingkan hasil sembilan bulan pada 2017 lalu. Penurunan terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebesar Rp 1,35 triliun.

Berdasarkan laporan itu, LPKR memperoleh pendapatan perseroan sebesar Rp 8,6 triliun atau naik 15 persen YoY. Adapun EBITDA mencapai Rp 2,2 triliun atau tumbuh 28 persen YoY dibandingkan periode yang sama di 2017 lalu.

"Kami senang mengumumkan bahwa transaksi penjualan unit First REIT sudah selesai di akhir Oktober ini, karena lebih awal dari perkiraan semula. Dan, perlu diketahui bahwa per kuartal kedua 2018 ini proyek Meikarta telah didekonsolidasi dari Lippo Cikarang," ujar Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/11/2018).

Oleh karena itu, lanjut Ketut, LPKR juga telah mendekonsolidasikan proyek tersebut. Ketut memaparkan, sejauh ini pra penjualan perseroan selama sembilan bulan mencapai Rp1,13 triliun atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 521 miliar.

"Angka-angka pra penjualan ini tidak termasuk proyek Meikarta. Untuk jangka panjang, pasar properti di Indonesia tetap merupakan sektor yang sangat menarik untuk investasi," kata Ketut.

Ketut menyampaikan, pendapatan recurring LPKR terus tumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 12 persen YoY menjadi Rp 5,8 triliun atau sebesar 67 persen dari total pendapatan konsolidasi untuk periode sembilan bulan tahun 2018.

Pendapatan divisi usaha residensial dan kawasan meningkat sebesar 23 persen YoY menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 2,3 triliun. Hal itu didorong oleh peningkatan pendapatan pengembangan kawasan yang sebesar 62 persen YoY menjadi Rp 2,1 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan divisi kesehatan LPKR stabil. PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) mencatat pertumbuhan pendapatan 13 persen YoY menjadi Rp 4,4 triliun.

"Penerimaan pasien rawat inap naik 11 persen YoY, sementara kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 11 persen YoY. Pada September lalu SILO sudah membuka sebuah rumah sakit baru di Semarang dan ini merupakan rumah sakit ke-34," tambah Ketut.

Adapun pendapatan divisi komersial, yakni mal ritel dan Hotel, hanya meningkat sedikit, yakni sebesar 5 persen YoY menjadi Rp 576 miliar. Hal itu terutama akibat penurunan pendapatan divisi mal ritel yang sebesar 12 persen YoY menjadi Rp 250 miliar.

Sementara itu, pendapatan hotel naik sebesar 23 persen YoY menjadi Rp 326 miliar. Kenaikan itu juga diikuti oleh pendapatan dari divisi manajemen aset yang meningkat sebesar 14 persen YoY menjadi Rp 809 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com