JAKARTA, KOMPAS.com - Positifnya penjualan apartemen Patra Land Amarta di Yogyakarta, dan Patra Land Urbano di Bekasi, memotivasi PT Patra Jasa untuk bergerak cepat (fast moving forward) dan lebih agresif dalam memenuhi kebutuhan pasar properti.
Betapa tidak, di tengah kondisi bisnis properti yang belum pulih, anak usaha PT Pertamina (persero) melalui unit bisnis Patra Land ini mampu mencetak penjualan 50 unit per bulan untuk Patra Land Amarta.
Hingga pekan kedua Oktober 2018, terserap 50 persen atau sekitar 250 unit dari total 500 unit.
Sementara Patra Land Urbano terjual 700 unit dari total 1.700 dalam tiga menara.
Baca juga: Padat Karya Tunai, Cara Patra Jasa Perbaiki Akses Desa Candi Borobudur
"Padahal kami baru pasarkan dalam setahun terakhir, atau tepat setelah bersinergi dengan PT Wika Realty sebagai pengembang awal kedua proyek tersebut," jelas Presiden Direktur Patra Jasa Hari T Wibowo menjawab Kompas.com, pekan lalu.
Dengan demikian, serah terima kepada konsumen pun akan dilakukan lebih cepat. Untuk Patra Land Urbano dilakukan secara bertahap pada Desember 2018, dengan posisi harga aktual Rp 400 jutaan tipe terkecil.
Sementara Patra Land Amarta akan diserahterimakan kepada konsumen pada Agustus 2019 mendatang, dengan harga terbaru Rp 600 jutaan.
"Kami memegang komitmen untuk membangun tepat waktu dan juga memenuhi ekspektasi konsumen yang mengharapkan kenaikan nilai investasi," ucap Hari.
Tahun depan, PT Patra Jasa tengah menyiapkan beberapa proyek unggulan yang mencakup apartemen, hotel, dan perkantoran.
Di Jakarta Selatan, PT Patra Jasa akan mengembangkan apartemen dengan perkiraan harga terendah sekitar Rp 1,5 miliar-Rp 2 miliar.
Proyek hunian di atas lahan sekitar 1 hektar ini diperuntukkan bagi kalangan millenial dengan penghasilan sekitar Rp 15 juta per bulan.
Selain apartemen, PT Patra Jasa juga tak kalah ekspansif dalam pengembangan properti akomodasi.
Menurut SVP Pengembangan dan Pemasaran Properti Seno Andhikawanto, saat ini pihaknya tengah melakukan proses rebranding aset-aset hotel di seluruh Indonesia yang disesuaikan dengan klasifikasi dan lokasinya.