KOMPAS.com - Setelah rumah dan barak, inovasi konstruksi melalui teknik pencetakan tiga dimensi (3D) terus mengalami peningkatan.
Kali ini sebuah jembatan yang terbuat dari baja berhasil dibangun dengan teknik cetak 3D. Ilmuwan dari perusahaan robotik yang bermarkas di Belanda, MX3D, telah menyelesaikan konstruksi sebuah jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki dengan teknik ini.
Baca juga: Barak Marinir AS Dibangun dengan Teknologi Cetak 3D
Jembatan yang dibangun sepanjang 12 meter ini, dipamerkan dalam ajang Dutch Design Week yang berlangsung pada 20 hingga 28 Oktober.
Desainer Joris Laarman mengatakan, jembatan ini dibangun oleh robot, yang terbuat dari lapisan baja cair. Sebanyak enam buah lengan robotik digunakan dalam pembangunan jembatan selebar enam meter ini.
Data ini akan digunakan untuk mengetahui berapa orang yang melintasi jembatan, beserta kecepatan, kekuatan struktur, dan kondisi lingkungan di sekitar jembatan.
Untuk itu, perusahaan bekerja sama dengan teknisi dari Arup dan The Alan Turing Institute untuk mengembangkan sensor yang akan dipasang pada jembatan.
Ke depannya, informasi yang dikumpulkan akan digunakan dalam penilaian dan konstruksi jembatan 3D berikutnya.
Baca juga: 25 Persen Gedung Baru di Dubai Bakal Dibangun dengan Mesin 3D
Proyek jembatan yang disebut-sebut sebagai jembatan 3D pertama di dunia ini akan diaplikasikan sebagai sarana penyeberangan antar kanal di Oudezijds Achterburgwal di Amsterdam. Pemasangan jembatan akan dilakukan setelah kanal selesai direnovasi.
"Kami berharap, jembatan ini akan dipasang pada musim panas. Kami baru saja memulai proses perizinan sekaligus mendapatkan hasil positif dari berbagai tes yang dilakukan," ujar salah satu orang dari MX3D.
Pihak MX3D menyebutkan, proses ini akan memakan waktu hingga enam bulan lamanya.
Jika seluruh persyaratan selesai, pemasangan jembatan akan dilakukan pada pertengahan 2019.
Pembuatan jembatan ini bukannya tidak menuai masalah. Salah satu tantangan terbesarnya adalah menyesuaikan kekuatan jembatan dengan regulasi pemerintah lokal.
"Selama tiga tahun terakhir, kami telah menciptakan teknologi yang dibutuhkan untuk rencana ini, tetapi kamu belum mendapatkan izin dari pemerintah kota," ucap perwakilan perusahaan tersebut.
Untuk itu, perusahaan kemudian memutuskan untuk menyelesaikan proyek pembangunan jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki terlebih dahulu.
MX3D awalnya memiliki keinginan untuk melakukan konstruksi jembatan langsung di tempatnya. Namun karena beberapa pertimbangan terhadap keselamatan, hal ini pun urung dilakukan.
"Kami memiliki visi ke depannya robot mampu membangun infrastruktur 3D secara otomatis dalam lingkungan kita," ujar MX3D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.