Saham Lippo Group Fluktuatif

KOMPAS.com - Setelah sempat anjlok pada Selasa (16/10/2018), saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), mengalami fluktuasi. 

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), sehari setelah penangkapan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, saham LPKR langsung turun Rp 4 ke level Rp 274 per saham.

Pada penutupan perdagangan hari berikutnya, saham LPKR menguat ke level Rp 288 per saham, dan turun kembali sebesar 4,86 persen ke level Rp 274 pada Kamis (18/10/2018).

Baca juga: Saham Lippo Group Terus Melorot

Hal yang sama dialami oleh presentasi konglomerasi Lippo Group lainnya. Sebut saja PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).

Pada penutupan perdagangan Senin (15/10/2018), saham LPCK berada di level Rp 1.385 dan langsung anjlok ke level Rp 1.200.

Namun hal ini tidak berlangsung lama. Pada penutupan perdagangan Rabu, LPCK menguat ke level Rp 1.330 dan masih stagnan di level tersebut pada penutupan perdagangan hari ini.

Pergerakan naik turunnya saham LPKR dan LPCK tidak diikuti oleh PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Setelah kabar penyuapan beredar, saham SILO terus mengalami penurunan. Dalam dua hari, saham SILO merosot sebesar 1,61 persen ke level Rp 2.440.

Lippo Group menjadi sorotan terutama karena dugaan suap yang menyeret salah satu petingginya dan Bupati Bekasi mengenai perizinan Meikarta. Kasus ini juga membelit beberapa pejabat terkait di lingkungan Kabupaten Bekasi.