Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yori Antar, Wae Rebo, dan Desa Wisata

Kompas.com - 13/10/2018, 12:04 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan kembali rumah adat di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tidak lepas dari peran seorang arsitek bernama Yori Antar.

Bersama teman-teman yang tergabung dalam Yayasan Rumah Asuh, niatnya untuk memperbaiki sejumlah rumah penduduk membuahkan hasil positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat setempat.

Rumah adat ini disebut mbaru niang. Ada tujuh rumah yang terdapat di Wae Rebo dan semuanya dalam kondisi rusak karena dimakan usia.

Berlatar belakang sebagai arsitek berpengalaman, Yori Antar datang ke sana untuk memperbaiki kerusakan rumah-rumah itu sekaligus melestarikannya sebagai rumah adat peninggalan nenek moyang.

Rencana perbaikan dan pembangunan kembali mbaru niang mendapat respons positif dari masyarakat setempat.

Mereka bergotong royong membangun satu per satu, hingga tujuh rumah selesai dikerjakan dengan bentuk dan ciri khas sesuai aslinya.

“Saat saya dan teman-teman datang tahun 2008 rumahnya tinggal empat, dua kondisinya rusak. Satu-satu dibangun sampai lengkap ditambah tiga rumah baru dengan bentuk rumah asli, tapi bangunan modern,” ucap Yori kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018) di Jakarta.

Setelah selesai dibangun, rumah itu tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga tempat pemberdayaan masyarakat, yang disebut sebagai rumah belajar.

Penduduk setempat diajari berbagai keterampilan, antara lain tentang pariwisata, bahasa, dan kuliner.

Dengan mendapatkan keterampilan baru, diharapkan mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

Arsitek Yori Antar.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Arsitek Yori Antar.

“Sekarang Wae Rebo sudah jadi desa wisata. Itu yang namanya konsep desa wisata, bukan wisata desa yang diciptakan tapi pemegang sahamnya developer atau pengusaha,” ujar Yori dengan tegas.

Maksudnya, dia ingin penduduk lokal mempunyai keterampilan dan kemampuan mengelola sumber daya alam dan manusia di sana untuk menghasilkan sesuatu yang menarik dan berguna, baik berupa barang maupun jasa.

Nantinya, hal itu bisa jadi sumber pemasukan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, mereka pun tetap menjaga kelestarian budaya yang sudah turun-temurun.

“Jadi kita lestarikan Wae Rebo sebagai living culture, tidak hanya arsitektur, tapi kearifan lokalnya,” imbuh Yori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau