Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sewa Perkantoran di Ho Chi Minh Melonjak

Kompas.com - 10/10/2018, 23:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Harga sewa gedung perkantoran di pusat kota Ho Chi Minh, Vietnam, semakin naik hingga mencapai 70 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta per meter persegi.

Angka itu dinilai sebagai yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, demikian dipublikasikan Retailnews.asia, Selasa (9/10/2018).

Menurut laporan konsultan real estat Jones Lang LaSalle (JLL) Vietnam pada kuartal ketiga 2018, penyebab utama kenaikan harga sewa itu adalah pasokan perkantoran yang tidak bisa memenuhi permintaan saat ini.

Baca juga: Korea dan Vietnam Garap Hotel “Artificial Intelligence

Laporan tersebut mencatat bahwa dalam tiga bulan terakhir, rata-rata harga sewa perkantoran Kelas A naik menjadi sekitar 50 dollar AS atau sekitar Rp 760.000 per meter persegi per bulan.

Kenaikan harga itu hampir 7 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Demikian pula untuk harga sewa properti Kelas B yang terletak di Distrik 1 dan 3 Kota Ho Chi Minh.

Harganya melonjak melebihi ambang batas, yaitu mencapai 30 dollar AS atau sekitar Rp 455.000 per meter persegi per bulan.

Adapun tingkat hunian perkantoran Kelas A yang disewakan kini di atas 95 persen, sedangkan tingkat keterisian perkantoran Kelas B tercatat hingga 96,5 persen.

Melonjaknya tingkat okupansi perkantoran merupakan akibat dari gencarnya perkembangan teknologi informasi, perdagangan elektronik (e-commerce), dan industri ruang kerja bersama (coworking space).

JLL Vietnam menambahkan, permintaan untuk ruang perkantoran di Ho Chi Minh bisa meningkat 10 persen setiap tahun selama 10 tahun ke depan.

Hingga kuartal ketiga 2018, total ruang perkantoran yang  disewakan di kota tersebut sekitar 2 juta meter persegi, dengan rincian Kelas A berjumlah 250.000 meter persegi, Kelas B di angka 900.000 meter persegi, dan Kelas C sekitar 810.000 meter persegi.

Diperkirakan, dalam tiga bulan ke depan harga sewa perkantoran di sana akan terus meningkat karena kurangnya suplai ruang dan bangunan baru untuk memenuhi besarnya permintaan pasar.

Kekurangan pasokan itu diprediksi akan terus berlangsung hingga kuartal keempat 2018 karena 11 gedung perkantoran berikutnya direncanakan akan selesai paling cepat pada 2019-2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com