JAKARTA, KOMPAS.com - Belum rampung penanganan gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bencana serupa kembali melanda. Kali ini wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah dan sejumlah wilayah di Sulawesi Barat.
Puluhan ribu rumah warga pun rusak akibat gempa bermagnitudo 7,4 yang menimbulkan tsunami di wilayah tersebut.
Sebagai upaya mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi kehidupan sosial masyarakat pascabencana, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menginisiasi program KPR SMF Paska Bencana.
Baca juga: Beban Pemerintah Berkurang Berkat SMF yang Ikut Biayai KPR FLPP
Program tersebut dikemukakan saat Media Forum bertajuk "Creative and Innovative Financing: Showcasing Indonesia Model" pada ajang Annual Meeting 2018 IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan akan bekerja sama dengan Bank NTB Syariah dalam merealisasikan program ini untuk tahap pertama.
Adapun besaran pembiayaan maksimum yang dapat diperoleh hanya Rp 100 juta.
"Untuk tahun pertama, debitur hanya akan membayar bunga. Setelah itu debitur wajib membayar cicilan berdasarkan tingkat kemampuannya," sebut Ananta dalam keterangan tertulis, Senin (8/10/2018).
SMF menargetkan dapat menyalurkan bantuan kepada 3.000 aparatur sipil negara yang ada di Lombok, NTB. Pasalnya, baru wilayah inilah yang telah terverifikasi jumlah rumah yang rusak.
Sementara, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 300 miliar.
Ananta menambahkan, lewat program ini SMF ingin membantu pemerintah dalam mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak.
Di samping itu, program ini juga bermanfaat untuk pemulihan hunian yang diharapkan dapat memberikan efek domino pada pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat di area terdampak.
Dengan adanya pembangunan rumah rusak, diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja sehingga menjadi sumber penghasilan baru bagi warga.
"Terakhir untuk membantu meringankan beban pemerintah dalam merevitalisasi pemukiman masyarakat pascabencana," tuntas Ananta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.