JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berjanji akan memperbaiki rumah warga yang rusak akibat gempa bumi yang terjadi di Palu dan sekitarnya.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin mengatakan, teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha dipilih untuk memperbaiki rumah yang hancur.
"Perumahan yang hancur itu akan dibangun kembali dengan teknologi Risha. Itu bukan satu-satunya, ada beberapa teknologi lagi, tapi Risha ini kita upayakan karena lebih sederhana dan sudah dilakukan beberapa kali," kata Syarif di Jakarta, Kamis (2/10/2018).
Baca juga: Meski Diguncang Gempa, Perumahan Kelapa Gading Tak Alami Kerusakan
Sebelumnya, teknologi ini sudah pernah dipakai ketika gempa menghancurkan rumah warga di Aceh dan Yogyakarta.
Pada peristiwa terbaru, yakni gempa di Lombok dan sekitarnya, rumah dengan teknologi serupa juga tengah dibangun.
"Sudah diuji coba di Aceh NTB, dan ini jadi bagian ke depan," kata Syarif.
Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah rumah yang rusak mencapai 2.790 unit.
Rinciannya, 1.747 unit berada di Perumnas Balaroa, 744 unit di Petobo, dan sisanya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Di wilayah tersebut, BNPB mengidentifikasi, tak kurang dari 185 rumah rusak berat, 22 rumah rusak sedang, dan 92 rumah rusak ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.