Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sarankan Jembatan Kuning di Palu Tak Usah Dibangun Lagi

Kompas.com - 01/10/2018, 12:24 WIB
Dani Prabowo,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Palu IV, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Ponulele oleh warga Palu dan sekitarnya, ikut ambruk saat gempa bumi melanda wilayah tersebut pada Jumat (28/9/2018).

Jembatan sepanjang 250 meter dengan lengkung berwarna kuning itu menghubungkan dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Palu Barat.

Beton dan aspal yang menjadi bagian konstruksi jembatan itu ambruk setelah gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang.

"Jembatan ini sebelumnya sebagai ikon Kota Palu. Kondisinya hancur. Pascagempa tsunami menerjang pantai sekitarnya. Permukiman di bawah hancur dan terbawa tsunami," tulis Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitter-nya.

Menurut arsitek dari Studio Akanoma, Yu Sing, jembatan tersebut tak perlu dibangun kembali.

"Jembatan Kuning itu merusak alam yang indah dan penting," kata dia seperti dikutip dari akun Instagram-nya, @iniyusing, Senin (1/10/2018).

https://www.instagram.com/p/BoUEgFBHB_P/?taken-by=iniyusing

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tiga Jalur Lintas di Sulawesi Tengah Bisa Dilewati

Ketika memberikan kuliah umum di Universitas Tadaluko Palu pada 28 Agustus lalu, ia mengaku memberikan kritik perkembangan kota ini yang kurang baik. Jembatan Kuning yang berada di lokasi muara Sungai Palu itu adalah salah satu kritiknya.

Menurut dia, muara merupakan lokasi penting yang menjadi perbatasan antara sungai dan laut. Namun, pemerintah setempat justru mereklamasi pantai dengan membuat jalan raya di sepanjang teluk, di mana di atas muara sungai tersebut didirikan Jembatan Kuning.

"Menurut saya jalan kendaraan itu memisahkan laut dari manusia. Kota dibangun untuk kendaraan," ujarnya.

Namun, bila pemerintah tetap ingin membangun jembatan tersebut, dia menyarankan agar dibangun menjauhi muara sungai.

"Sebaiknya jembatan kuning yg sudah hancur oleh tsunami kemarin tidak dibangun kembali. Jembatan menjauh saja dari muara sungai dan laut agar terhindar resiko tsunami," tutup Yu Sing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com