JAKARTA, KOMPAS.com – PermataBank melakukan kerja sama dengan Astra Land Indonesia dalam pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA).
Kerja sama itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah dan Direktur PT Astra Land Indonesia Chuang Say Piau, di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Ada tiga proyek properti milik Astra Land Indonesia yang mendapat fasilitas KPR dan KPA PermataBank, yaitu Anandamaya Residences, Asya, dan Arumaya Residences.
Anandamaya Residences merupakan proyek apartemen di Jalan jenderal Sudirman, Jakarta Pusat; Asya adalah perumahan yang terletak di Jakarta Timur; dan Arumaya Residences merupakan proyek perumahan yang lokasinya di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Ridha DM Wirakusumah mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud nyata PermataBank untuk memberikan kemudahan pembiayaan kepemilikan rumah dan apartemen bagi nasabah.
“PermataBank dan Astra Land Indonesia berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan bersinergi dalam memajukan industri properti di Indonesia,” kata Ridha.
Sementara itu, menurut Head Mortgage PermataBank Dewi Damajanti Widjaja, ini merupakan kerja sama pertama antara PermataBank dan Astra Land Indonesia.
“Kami melakukan pembiayaan perorangan dalam bentuk KPR dan KPA. Ini kerja sama pertama dengan Astra. Sebelumya kerja sama serupa sudah dilakukan dengan banyak developer lain,” ujar Dewi.
Mengenai potensi pasar, dia melihat bahwa saat ini semakin banyak orang yang membeli hunian, baik rumah tapak maupun apartemen dengan menggunakan KPR dan KPA melalui perbankan.
Karena itu, Dewi optimistis pembiayaan ini akan memiliki prospek yang bagus.
“Sekarang makin banyak orang melakukan pembiayaan rumahnya melalui bank karena dipermudah lewat KPR, apalagi ada relaksaasi LTV. Jadi kami optimistis semakin banyak konsumen yang membeli rumah lewat KPR,” ucap Dewi.
Saat ditanya tentang jangka waktu pembiayaan, dia mengatakan, pihaknya akan terus membantu pembiayaan tersebut selama proyek hunian itu berjalan.
“Selama proyeknya ada lagi akan terus diperluas,” imbuhnya.
Terkait kebijakan relaksasi loan to value (LTV) yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia, menurut Dewi, konsumen bereaksi positif terhadap kebijakan itu.
Meski demikian, dia tidak menyebutkan jumlah pertumbuhan penjualan properti setelah ada relaksasi LTV.
“Ini belum kelihatan, tapi yang jelas respons pasar bagus karena orang yang beli properti inden, dulu hanya dibatasi dua sekarang sudah boleh sampai kelima,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.