KOMPAS.com - Sebuah resor mewah di Maladewa membuka atraksi museum unik di bawah air. Museum yang diberi nama The Sculpture Museum ini berada di pusat karang terbesar di Maladewa, tepatnya di Fairmont Maldives Sirru Fen Fushi Resort.
Museum ini menyajikan pemandangan berbagai karya seni patung. Patung-patung tersebut berada di sebuah instalasi baja berbentuk kubus yang dipasang di tengah laut.
Instalasi kubus ini memiliki tinggi 6 meter dengan celah yang terlihat dari luar. Dinding kubus dirancang untuk menyerupai struktur karang sehingga kehidupan bawah laut tidak terganggu.
Struktur ini terbuat dari 180 ton elemen arsitektur, termasuk penggunaan 66 panel baja. Instalasi ini terendam di kedalaman tiga meter. Kedalaman ini bisa berubah, tergantung kondisi pasang surutnya air.
Selain memanfaatkan sinar matahari, pengunjung masih bisa menikmati museum pada malam hari. Ini karena pengelola juga menyediakan lampu di instalasi ini.
Pengunjung harus menyelam sejauh 100 meter dari garis pantai untuk menikmati pemandangan tempat ini.
Museum ini merupakan yang pertama dan satu-satunya yang berada di bawah permukaan air. Pembangunan museum memerlukan waktu hingga 5 bulan lamanya.
Setiap patung yang ada di tempat ini merupakan hasil kolaborasi seniman Inggris, Jason deCaires Taylor dan pihak resor. Patung ini dibuat untuk menarik perhatian masyarakat mengenai perubahan iklim dan konsekuensi akibat naiknya permukaan air laut.
Tidak semua patung berada di bawah laut, beberapa bahkan bisa terlihat dari permukaan air, tergantung kedalaman dan air pasang saat itu.
Bagi pengunjung yang tidak bisa menyelam masih dapat menikmati keindahan museum. Ini karena pihak pengelola menempatkan 10 patung di atas permukaan air. Sedangkan 6 patung lainnya berada di kedalaman. Sementara 6 sisanya berada di atas instalasi kubus.
"Ini adalah galeri seni dan ruang karang buatan," ujar Hoefler.
Pengunjung dapat menjelajahi museum ini secara gratis. Penjelajahan ini harus dilakukan dalam satu keolompok kecil yang dipandu oleh seorang ahli biologi kelautan.
Meski gratis, namun instalasi ini tidak dibuka secara umum dan hanya diperuntukkan bagi wisatawan yang menginap di Fairmont Hotel. Sebagai informasi, wisatawan harus merogoh kocek sebesar 760 dollar AS hingga 3.838 dollar AS atau sekitar Rp 11 juta sampai Rp 57 juta per malam di hotel ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.