Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Indahnya Museum Bawah Laut

Kompas.com - 06/09/2018, 11:37 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah resor mewah di Maladewa membuka atraksi museum unik di bawah air. Museum yang diberi nama The Sculpture Museum ini berada di pusat karang terbesar di Maladewa, tepatnya di Fairmont Maldives Sirru Fen Fushi Resort.

Museum ini menyajikan pemandangan berbagai karya seni patung. Patung-patung tersebut berada di sebuah instalasi baja berbentuk kubus yang dipasang di tengah laut.

Instalasi kubus ini memiliki tinggi 6 meter dengan celah yang terlihat dari luar. Dinding kubus dirancang untuk menyerupai struktur karang sehingga kehidupan bawah laut tidak terganggu.

Struktur ini terbuat dari 180 ton elemen arsitektur, termasuk penggunaan 66 panel baja. Instalasi ini terendam di kedalaman tiga meter. Kedalaman ini bisa berubah, tergantung kondisi pasang surutnya air.

Struktur ini terbuat dari 180 ton elemen arsitektur, termasuk penggunaan 66 panel baja.Jason deCaires Taylor Struktur ini terbuat dari 180 ton elemen arsitektur, termasuk penggunaan 66 panel baja.
Atap kubus tersebut juga diberi lubang dengan motif karang untuk membiaskan cahaya matahari ke dalam museum.

Selain memanfaatkan sinar matahari, pengunjung masih bisa menikmati museum pada malam hari. Ini karena pengelola juga menyediakan lampu di instalasi ini.

Pengunjung harus menyelam sejauh 100 meter dari garis pantai untuk menikmati pemandangan tempat ini.

Museum ini merupakan yang pertama dan satu-satunya yang berada di bawah permukaan air. Pembangunan museum memerlukan waktu hingga 5 bulan lamanya.

Atap kubus tersebut juga diberi lubang dengan motif karang untuk membiaskan cahaya matahari ke dalam museum. Jason deCaires Taylor Atap kubus tersebut juga diberi lubang dengan motif karang untuk membiaskan cahaya matahari ke dalam museum.
Melanie Hoefler, perwakilan Fairmont Maldives, mengatakan kepada Business Insider, tempat ini menyediakan pemandangan 22 patung pahatan kelas dunia yang terinspirasi dari kehidupan laut.

Setiap patung yang ada di tempat ini merupakan hasil kolaborasi seniman Inggris, Jason deCaires Taylor dan pihak resor. Patung ini dibuat untuk menarik perhatian masyarakat mengenai perubahan iklim dan konsekuensi akibat naiknya permukaan air laut.

Tidak semua patung berada di bawah laut, beberapa bahkan bisa terlihat dari permukaan air, tergantung kedalaman dan air pasang saat itu.

Bagi pengunjung yang tidak bisa menyelam masih dapat menikmati keindahan museum. Ini karena pihak pengelola menempatkan 10 patung di atas permukaan air. Sedangkan 6 patung lainnya berada di kedalaman. Sementara 6 sisanya berada di atas instalasi kubus.

Setiap patung yang ada di tempat ini merupakan hasil kolaborasi seniman Inggris, Jason deCaires Taylor dan pihak resor.Jason deCaires Taylor Setiap patung yang ada di tempat ini merupakan hasil kolaborasi seniman Inggris, Jason deCaires Taylor dan pihak resor.
Tak hanya patung pahatan saja, pengunjung juga bisa menikmati keindahan bawah laut dari tanaman dan 60 koral yang berada di tempat tersebut.

"Ini adalah galeri seni dan ruang karang buatan," ujar Hoefler.

Pengunjung dapat menjelajahi museum ini secara gratis. Penjelajahan ini harus dilakukan dalam satu keolompok kecil yang dipandu oleh seorang ahli biologi kelautan.

Meski gratis, namun instalasi ini tidak dibuka secara umum dan hanya diperuntukkan bagi wisatawan yang menginap di Fairmont Hotel. Sebagai informasi, wisatawan harus merogoh kocek sebesar 760 dollar AS hingga 3.838 dollar AS atau sekitar Rp 11 juta sampai Rp 57 juta per malam di hotel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau