KOMPAS.com - Turn and Townsend mengeluarkan laporan mengenai biaya konstruksi yang dibutuhkan di sejumlah negara. Laporan bertajuk International Construction Market Survey 2018 ini mengambil data dari 46 kota di 33 negara.
Laporan ini disusun berdasarkan biaya pembangunan di enam jenis bangunan berbeda, yakni apartemen, perkantoran, gudang, rumah sakit, sekolah, dan shopping center atau mal.
Berdasarkan survei tersebut, didapatkan hasil 5 kota dengan biaya konstruksi termahal di dunia, yakni:
New York masih memegang posisi nomor wahid sebagai tempat dengan biaya konstruksi paling mahal di dunia.
Untuk membangun sebuah bangunan dibutuhkan biaya rata-rata sebesar 3.900 dollar AS atau setara hampir Rp 57 juta per meter persegi.
Biaya konstruksi di New York bahkan lebih mahal 6 kalinya dibanding Bangalore yang berada di peringkat paling bawah.
Rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan di kota ini mencapai 3.736,7 dollar AS atau Rp 54,5 juta per meter persegi.
Hongkong berada di posisi ketiga mengalahkan Zurich. Di kota ini, Anda harus menyiapkan budget sebesar 3.703 dollar AS ekuivalen Rp 54 juta per meter persegi.
Kota ini memang terkenal dengan biaya konstruksi yang mahal dan diprediksi akan terus tumbuh di tahun 2018.
Sementara Zurich yang menempati posisi ketiga dengan biaya mencapai 3.652 dollar AS atau sekitar Rp 53,3 juta per meter persegi.
London menduduki tempat kelima dengan biaya konstruksi yang paling tinggi dari kota-kota di Inggris lainnya.
Pembangunan di kota ini menghabiskan ongkos rata-rata sebesar 3.617 dollar AS per meter persegi atau setara dengan Rp 52,8 juta.
Jakarta menempati peringkat ke-39 dari 46 kota yang disurvei. Biaya rata-rata yang dibutuhkan sebesar 888,9 dollar AS atau setara dengan Rp 12,9 juta per meter persegi.
Angka ini lebih kecil dibanding ibu kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur dan Singapura, namun lebih tinggi dibanding kota Ho Chi Minh City, Beijing, dan Shanghai.
Sedangkan lokasi dengan biaya konstruksi termurah berada di Istanbul dan Nairobi. Sementara Bangalore berada di peringkat terakhir dengan rerata biaya yang dibutuhkan sebesar 638,5 dollar AS.
Berdasarkan survei ini, mayoritas negara dengan nilai tukar yang lemah terhadap dollar AS tampak memiliki biaya konstruksi yang lebih murah, sedangkan negara dengan nilai tukar yang kuat terhadap mata uang AS memiliki rata-rata yang lebih tinggi untuk biaya konstruksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.