Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supercanggih, Stadion Mercedes-Benz Diklaim sebagai Keajaiban Dunia 8

Kompas.com - 08/08/2018, 15:22 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada ikon baru di pusat kota Atlanta, Amerika Serikat. Itulah Stadion Mercedes-Benz.

Ketika sinar matahari menerobos ke dalamnya, bangunan yang menjadi kebanggaan tim rugbi Atlanta Falcons itu terlihat lebih bersinar dibanding sedan mewah Mercedes-Benz seri apa pun.

"Kami membuatnya sebagai bintang sedari awal, bukan hanya menjadi yang terbaik, melainkan juga memberi arti tersendiri," kata CEO AMB Group Steve Cannon, seperti dikutip Sporttechie.com.

Setelah perencanaan dan konstruksi selama sembilan tahun, kini para penggemar National Football League (NFL) dan  Major League Soccer (MLS) bisa menyaksikan langsung pertandingan kedua liga tersebut di stadion yang bernilai Rp 21,6 triliun itu.

Venue baru olahraga di Atlanta ini memiliki videotron inovatif, arsitektur canggih, dan koneksi internet nirkabel yang mumpuni.

Namun, apa jadinya jika tahun depan ada stadion baru yang menerapkan permainan teknologi dan seni tata cahaya yang lebih baru? Apakah Stadion Mercedes-Benz akan terasa seperti barang antik?

Tidak perlu khawatir, apa yang dibuat di stadion ini bersifat fleksibel. Menurut para petingginya, mereka telah memikirkan cara untuk mengembangkan dan memberikan pengalaman terbaik yang bisa diperoleh para penonton.

Saat mereka memasuki gerbang, akan terasa interaksi dengan jaringan serat optik Mercedes-Benz.

Mulai dari pembelian tiket secara digital, wifi, kamera pengamanan, layar video raksasa, dan hampir 6.400 kilometer kabel fiber yang menghubungkan infrastruktur stadion secara digital.

Pertandingan rugbi klub Atlanta Falcons di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, Amerika Serikat.Kevin C. Cox/Getty Images Pertandingan rugbi klub Atlanta Falcons di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, Amerika Serikat.
Pimpinan Mercedes-Benz menyebutkan, teknologi yang terintegrasi dengan IBM itu merupakan yang pertama dalam rancangan suatu stadion.

Mereka mengklaim bahwa penerapan teknologi itu akan membuat setiap bagian di stadion lebih mudah dikelola dan dikembangkan.

"Kami hanya memprediksi apa yang akan terjadi dalam tiga atau empat tahun ke depan, dan mencoba memenuhi permintaan terkait koneksi internet kepada para penonton ketika mereka datang ke stadion. Permintaan itu pun terus meningkat,” ujar Chief Digital Officer Jared Miller.

Dia menuturkan, awalnya desain stadion menempatkan 1.000 titik akses internet nirkabel.

Namun, setelah mempelajari penggunaan data seluler para penonton di Georgia Dome, angka itu ditambah menjadi 1.800 titik.

Penambahan itu untuk memastikan konektivitas yang optimal di area tempat duduk penonton dan saat banyaknya orang yang datang.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com